176 Orang Tewas di Tepi Barat, Pejabat Tinggi HAM PBB Desak Israel Lindungi Warga Palestina
Komisioner tinggi HAM PBB Volker Turk. (Twitter/@volker_turk)

Bagikan:

JAKARTA - Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB Volker Turk pada Hari Jumat mendesak Israel segera mengambil tindakan, untuk melindungi warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, karena mereka menjadi sasaran kekerasan sejak perang Israel-Hamas pecah bulan lalu.

Turk mengatakan setidaknya 176 warga Palestina, termasuk 43 anak-anak dan satu wanita, tewas dalam insiden yang melibatkan pasukan keamanan Israel sejak awal Oktober. Selain itu, setidaknya delapan warga Palestina telah dibunuh oleh pemukim Israel.

"Saya mendesak bagi pihak berwenang Israel untuk mengambil tindakan segera, mengambil langkah-langkah guna memastikan perlindungan warga Palestina di Tepi Barat, yang setiap hari menjadi sasaran kekerasan dari pasukan dan pemukim Israel, perlakuan buruk, penangkapan, penggusuran, intimidasi, dan penghinaan," kata Turk kepada wartawan di Amman, Yordania, melansir Reuters 10 November.

Memburuknya kekerasan di Tepi Barat telah memicu kekhawatiran, wilayah Palestina tersebut bisa menjadi front ketiga dalam perang yang lebih luas, selain perbatasan utara Israel di mana bentrokan dengan pasukan Hizbullah Lebanon juga terjadi.

"Adalah tugas Israel untuk memastikan bahwa semua insiden kekerasan diselidiki dengan cepat dan efektif, dengan para korban diberikan solusi yang efektif," ujar Turk.

"Impunitas yang terus meluas atas pelanggaran semacam ini tidak dapat diterima, berbahaya dan jelas merupakan pelanggaran terhadap kewajiban Israel berdasarkan hukum hak asasi manusia internasional," urainya.

Sebelum perang di Gaza pecah, tahun ini menjadi tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat, di mana sekitar 200 orang tewas sejak awal tahun.

Selain di Gaza, Israel juga melakukan operasi kontra-terorisme terhadap militan Hamas faksi bersenjata Palestina lainnya di Tepi Barat. Selain militan, mereka yang tewas termasuk para pemuda yang melempar batu dan warga sipil yang tidak terlibat, serta melakukan ribuan penangkapan di seluruh kawasan itu.