Bagikan:

SULTENG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengungkapkan sebanyak 1429 Kepala Keluarga (KK) atau 4177 jiwa mengalami krisis air bersih di Kabupaten Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Kepala Pelaksana BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus mengatakan merespons hal itu pihaknya terus menyuplai air bersih bagi warga terdampak. Hingga Kamis 9 November malam, BPBD mencatat telah menyalurkan air bersih sebanyak 195.000 liter.

"Penyaluran air bersih terus kami salurkan kepada warga yang membutuhkan, agar kebutuhan air warga bisa tetap terpenuhi," katanya di Palu, Jumat 10 November, disitat Antara.

Ia mengatakan penyaluran air bersih tersebut dilakukan pihaknya di dua lokasi berbeda, yaitu Desa Alul dan Desa Sosom, Kecamatan Bulagi.

Akris menjelaskan penyaluran air bersih sudah dilakukan oleh BPBD Sulteng dalam beberapa hari terakhir akibat kekeringan yang terjadi sehingga warga kesulitan mendapatkan air bersih.

"Kami terus mendistribusikan air bersih kepada warga terdampak kekeringan, sampai hari ini sudah 218 KK atau sekitar 671 jiwa yang telah menerima distribusi air bersih," katanya.

Ia menjelaskan pendistribusian air bersih dilakukan oleh personel gabungan dengan menggunakan satu mobil tangki BPBD Sulteng, satu mobil tangki PDAM, satu mobil tangki PMI, dan satu mobil tangki Damkar kabupaten setempat.

"Sementara kendala akses jalan ke Desa Alul yang rusak mengakibatkan proses pengambilan dan pendistribusian air memakan waktu yang lama," katanya.

Ia mengatakan hingga saat ini personel gabungan di lapangan masih terus mengoptimalkan pendistribusian bersih ke warga terdampak secara bergiliran.

Selain Desa Alul dan Desa Sosom di Kecamatan Bulagi, kata dia, Desa Kamba, Desa Tolo, Desa Lalanday, Desa Montomisan dan Desa Tolon, juga mengalami krisis air bersih.

Selain itu juga Desa Momotan, Desa Unu, Desa Mangais, Desa Palabatu Satu, dan Desa Pipilogot Paipaisu di Kecamatan Bulagi Selatan dan Desa Ombuli, Desa Minanga, Desa Koyobunga dan Desa Luk Panenteng di Kecamatan Luk Panenteng.