SULTENG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melaporkan terjadinya krisis air bersih untuk dua kecamatan di Kabupaten Banggai Kepulauan.
"Laporan tim reaksi cepat penanggulangan bencana, dua kecamatan yang krisis air yakni Bulagi dan Bulagi Selatan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng Andi Sembiring di Palu, Selasa 3 Desember, disitat Antara.
Dia menjelaskan, krisis air terjadi dua bulan terakhir. Hal itu disebabkan intensitas curah hujan yang rendah dan mengakibatkan beberapa desa krisis air bersih. Kata dia, warga kesulitan mendapatkan air untuk minum, memasak, maupun kebutuhan sanitasi.
"Khususnya warga yang tinggal di daerah pegunungan, hanya mengandalkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ungkapnya.
BACA JUGA:
Berdasarkan laporan, cakupan wilayah terdampak yakni Kecamatan Bulagi di Desa Desa Alul sebanyak 242 Kepala Keluarga (KK) atau 753 jiwa, Desa Sosom 213 KK (534 jiwa) dan Desa Toolon 120 KK (374 jiwa).
Selanjutnya di Kecamatan Bulagi Selatan yakni Desa Momotan 84 KK (241 jiwa), Desa Pipilogot Paipaisu 74 KK (230 jiwa), Desa Palabatu Satu 60 KK (172 jiwa), Desa Mangais 24 KK (73 jiwa), Desa Unu 67 KK (192 jiwa) dan Desa Buluni 260 KK (93 jiwa).
Kata dia, saat ini upaya mandiri dilakukan masyarakat menggunakan air payau untuk kebutuhan mandi dan mencuci pakaian. Sementara untuk kebutuhan konsumsi warga membeli air bersih serta air hujan yang masih tersisa di penampungan.