JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak ingin dianggap sebagai legenda politik beretnis tionghoa. Itu jawaban Ahok saat dirinya diberi julukan oleh kader PDI Perjuangan Agustina Hermanto atau Tina Toon.
Dalam perayaan Hari Raya Imlek dengan tajuk 'Imlekan Bareng Banteng', Ahok mengaku dirinya tak pernah berpikir menjadi legenda. Ketika bergabung dalam partai "banteng" beberapa tahun lalu, Ahok justru ingin menjadi pejuang nasionalis.
"Yang saya rindukan dan yang saya harapkan dalam hidup saya, saya tetap mempunyai nama yang baik sebagai pejuang nasionalis di partai seperti PDI Perjuangan, seperti sedia kala. Dan sekarang pun nama baik itu tetap ada. Bukan legenda atau tidak legenda. Itu adalah harapan kita," kata Ahok, Jumat, 12 Februari.
Ahok merindukan sebuah perjuangan membentuk pondasi dasar Pancasila dalam berpartai. Dia bilang, langkahnya sebagai politikus bertujuan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Kita sama-sama berdiri Teguh dengan tegap, untuk kebenaran, untuk keadilan, untuk perikemanusiaan dan tentu untuk bangsa ini. Itu bagi saya lebih penting. kita berdoa supaya saya sampai akhir hidup saya, saya tetap memiliki nama baik seperti itu," ucap Ahok.
Ahok lalu membeberkan alasan mengapa dirinya memilih masuk menjadi kader PDIP. Di mata Ahok, Megawati Soekarnoputri merupakan sosok istimewa.
Ketika banyak elite partai lain mengkhawatirkan status Ahok yang merupakan minoritas, beragama nonislam, dan beretnis Tionghoa, hal itu tak dilihat oleh Megawati.
Diceritakannya, saat Pilgub DKI Jakarta 2012, dirinya banyak mendengar saat itu bahwa sebenarnya Joko Widodo (Jokowi) bukan hendak dipasangkan dengan dirinya sebagai calon wakil. Ahok mengaku saat itu dirinya justru dianggap akan menurunkan nilai elektabilitas seorang Jokowi.
BACA JUGA:
"Banyak sekali orang minta saya mundur supaya saya tidak menganggu keharmonisan tanda kutip. Tapi Ibu Mega mengatakan saya memilih Ahok untuk maju karena dia bisa kerja dan terbukti. Dan itu yang dilakukan oleh Ibu, dan bukti konkrit Ibu Mega seorang negarawan. Dan PDI Perjuangan adalah tempat kita bisa bernaung untuk bisa berjuang bersama-sama untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Ahok.
Ahok berani bisa bilang begitu karena ia mengalaminya langsung. Pengalaman hidupnya itu pula yang menjadi alasan dirinya memilih masuk menjadi anggota PDIP.
"PDI Perjuangan di bawah Ibu Megawati sebagai ketua umum ini sudah membuktikan PDI Perjuangan adalah rumah besar kaum nasionalis, dan juga memperjuangkan kepentingan anak bangsa tanpa membedakan suku, agama, ras dan antar golongan. Nah saya sendiri bukan hanya ngomong tapi ngalamin kan," ungkap dia.