JAKARTA – Bakal calon presiden 2024 Ganjar Pranowo memiliki beberapa catatan terkait kesejahteraan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Di antaranya soal kesadaran PMI terhadap hak dan kewajibannya, terkait dengan kasus PMI ilegal yang masih sering terjadi.
Hal itu disampaikan Ganjar usai memberikan pembekalan kepada 1.500 PMI yang akan diberangkatkan ke Korea Selatan, di eL Hotel, Jakarta Utara, Kamis 9 November. Pada kesempatan itu, Ia menceritakan pengalaman saat menangani kasus PMI ilegal.
"Itu seringkali kita dapatkan ya, kasus ya, masalah dan kita harus urus soal itu," ucap Ganjar usai kegiatan.
Salah satunya adalah ketika Ia mendapat laporan PMI ilegal di Kamboja. Mereka saat itu mengaku disekap, namun setelah ditelusuri ternyata mereka bekerja secara ilegal.
Sebab yang terjadi, para PMI ilegal itu "nekat" lantaran mereka tidak mendapat kesempatan lolos seleksi. Sehingga harus diberikan informasi yang lebih masif lagi dan pemerintah harus memberi pelatihan khusus.
"Mereka (diajari) menyiapkan legalitasnya, keterampilannya, dan nanti punya orientasi akan bekerja di mana sehingga mereka betul-betul mengerti hak dan kewajibannya," tegasnya.
"Maka saya tawarkan, rasanya harus diubah, pelatihan kawan-kawan di sana adalah pelatihan manajemen keuangan, itu jauh lebih tepat," ucap Ganjar.
Ganjar menjelaskan bahwa pelatihan ini akan membantu PMI dalam mengelola pendapatan mereka dengan lebih bijak, termasuk bagaimana membagi uang untuk tabungan, investasi, pengiriman ke keluarga di Indonesia, dan kebutuhan sehari-hari ketika berada di luar negeri.
Ia juga mengapresiasi BP2MI yang saat ini telah dengan sangat baik memperlakukan para pekerja migran. Ganjar menyebut, BP2MI memberikan pembekalan dengan komprehensif mulai persiapan hingga pemberangkatan.
"Demikian juga pada saat dia pulang, kita sambut dengan baik ada fast-tracknya, maka di beberapa bandara ada lounge khusus untuk PMI jadi kita berikan penghormatan kepada mereka. Ini kepedulian menurut saya bagus sekali, mudah-mudahan menginspirasi anak-anak kita yang ingin ke luar negeri," ujarnya.
Catatan lainnya, kata Ganjar, terkait ketersediaan sumber daya manusia sesuai kebutuhan. Hal ini harus dilakukan analisis yang serius agar pemerintah bisa menyiapkan infrastruktur untuk mendukung itu.
"Mesti kita siapkan ke depan dari sisi jumlah, kebutuhannya sehingga secara vokasi mungkin kita menyiapkan sekolahnya dengan baik, mengarahkan anak-anak kita dengan baik, sehingga kelak kemudian seluruh lapangan kerja bisa diisi oleh anak-anak yang hebat itu," tegasnya.
BACA JUGA:
Ganjar pun berpesan kepada para PMI khususnya yang diberangkatkan ke Korea Selatan agar menunjukkan kualitas keterampilan selama bekerja.
"Mereka harus tahu hak-haknya, kerjanya juga mesti menunjukkan bahwa dia punya keterampilan yang bagus, kinerjanya bagus, sehingga kita akan dihormati dan diakui," tandasnya.