JAKARTA - Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sulawesi Tenggara menyampaikan 8.683 warga di provinsi tersebut sembuh dari infeksi SARS-CoV-2 setelah ada tambahan 114 orang per 12 Februari.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Sultra La Ode Rabiul Awal, mengatakan tambahan kasus sembuh kali ini lebih banyak dari tambahan kasus positif baru.
"Hari ini pasien sembuh terbanyak dari Kabupaten Konawe Selatan 60 orang, kedua dari Kolaka Utara 41 orang, Kolaka delapan orang dan Bombana lima orang," katanya di Kendari, Jumat, dilansir Antara, 12 Februari.
Rabiul juga menyampaikan, pasien positif baru bertambah 26 orang, sehingga total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di provinsi tersebut menjadi 9.798 orang.
Ia menyebutkan rincian kasus positif baru hari ini, masing-masing satu orang dari Kabupaten Bombana dan Wakatobi. Kemudian Buton dan Buton Selatan, masing-masing dua orang, Kolaka Utara empat orang, Kota Kendari tiga orang dan Baubau 12 orang.
"Untuk kasus meninggal tidak ada tambahan, tetap tercatat 188 orang," ujarnya.
BACA JUGA:
Sebaran 188 kasus meninggal di Sultra, yakni Kabupaten Buton Selatan menjadi empat orang, Kolaka Timur lima orang, Kolaka Utara 10 orang, Kolaka 14 orang, Konawe 17 orang, Konawe Selatan 14 orang, Muna 13 orang, Buton dan Bombana masing-masing delapan orang.
Berikutnya, Kabupaten Buton Utara tujuh orang, kemudian Wakatobi, Muna Barat, dan Buton Tengah, masing-masing dua orang, Kabupaten Konawe Utara dan Konawe Kepulauan, masing-masing satu orang, Kota Kendari 57 orang dan Baubau 23 orang.
Ia menyampaikan, meskipun saat ini di semua daerah, yakni 17 kabupaten/kota telah melakukan program penyuntikkan vaksin COVID-19, namun masih diprioritaskan bagi tenaga kesehatan.
Oleh karena itu, ia meminta kepada semua masyarakat dalam menjalankan aktivitas agar menaati protokol kesehatan guna memproteksi diri dari penularan COVID-19 dan menekan angka kasus di daerah itu.
"Kita harapkan seluruh masyarakat patuh menerapkan 3M saat menjalankan aktivitas, menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, agar kita bisa menekan angka kasus COVID-19," kata pria yang akrab disapa Dokter Wayong itu.