JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) justru aktif di media sosial (Medsos) Twitter atau X saat rumahnya digeledah pada hari ini, Kamis, 26 Oktober. Dalam cuitannya, ia meminta Indonesia meniru upaya China saat memberantas korupsi selama 10 tahun terakhir.
"Kita perlu belajar dari pengalaman pemerintah RRC yang berhasil membersihkan korupsi dalam waktu sepuluh tahun," kata Firli seperti dikutip dari akun X miliknya, @firlibahuri.
Katanya, gara-gara bisa memberantas korupsi, Negeri Tirai Bambu itu bisa menjaga pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia. "Mereka juga berhasil mengatasi kemiskinan dan mereka berhasil membawa rakyat mereka sejahtera," ungkap Firli.
Tak sampai di situ, Firli juga sempat bicara soal pemeriksaannya sebagai saksi di Bareskrim Polri pada Selasa, 24 Oktober. Ia diperiksa terkait dugaan pemerasan oleh Pimpinan KPK terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
"Kehadiran saya memenuhi panggilan dan memberikan keterangan kepada penyidik adalah bentuk esprit de corps dalam perang badar pemberantasan korupsi," ujarnya masih melalui akun X-nya.
Adapun Firli dan komisi antirasuah melalui Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri masih bungkam soal penggeledahan yang dilakukan Subdit Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Sementara itu, penggeledahan hingga kini masih berlangsung di rumah Firli di Jalan Kertanegara Nomor 46, Jakarta Selatan. Bahkan, saat ini ada empat orang perwakilan KPK yang hadir menyaksikan proses tersebut.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya telah memeriksa 54 saksi dalam dugaan pemerasan oleh Pimpinan KPK. Mereka di antaranya sopir pribadi SYL, ajudan pribadi SYL, Wakil Ketua KPK periode 2007-2011 Mochammad Jasin.
Kemudian telah diperiksa juga Wakil Ketua KPK periode 2015-2019 Saut Situmorang, Direktur Pelayanan Pelaporan dan Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK Tomi Murtomo, Aide de Camp (ADC) atau ajudan Ketua KPK Kevin Egananta, dan Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar yang juga merupakan suami keponakan SYL.