Novel Baswedan Disentil Singgung Kematian Ustaz Maaher, '<i>Gak</i> Ada Niat Usut Dana Formula E Vel'?
Ferdinand Hutahaean (Foto: Twitter @FerdinandHaean3)

Bagikan:

JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan disentil politisi Ferdinand Hutahaean. Hal ini bermula dari cuitan Novel di akun twitternya, @nazaqistsha tentang kematian Soni Eranata alias Ustaz Maheer At-Thuwailibi, Senin, 9 Februari lalu. 

Kata Novel, Polri harusnya tidak menahan Maaher bila mengetahui yang bersangkutan sakit. "Aparat jangan keterlaluanlah, apalagi dengan ustaz, ini bukan sepele lho," cuit Novel dikutip VOI, Rabu, 10 Februari. 

Ferdinand langsung bereaksi keras atas cuitan Novel tersebut. Menurutnya, cuitan ini memojokan Polri dan lebih bersifat propaganda agar publik terpancing marah. 

Apalagi, Novel membawa-bawa predikat 'Ustaz' dalam cuitannya tersebut. Menurut Ferdinand, semua orang sama di depan hukum. 

"Maaher ditahan memiliki riwayat penyakit dan telah dirawat secara patutu oleh Polri. Publik harus jauhi opini-opini provokatif seperti ini," tegas Ferdinand @Ferdinandhahean3. 

Selebihnya, Ferdinand meminta Novel untuk mempertanyakan diri sendiri dulu sebelum Polri.

"Sebaiknya Novel tanya diri sendiri dulu terkait pencurian sarang burung walet. Korban bercerita kekejaman Novel, mengapa Vel?" 

"Oh Iya, enggak ada niat telusuri dana Formula E," sentil mantan politisi Demokrat ini. 

Heboh soal Formula E di Jakarta bermula saat acara bergengsi ini ditunda pelaksanaanya akibat pandemi. 

Formula E direncanakan digelar pada 6 Juni 2020. Namun, Anies menunda penyelenggaraan tersebut karena pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia. 

Penundaan Formula E tertuang dalam surat Gubernur DKI Nomor 117/-1.857.73. Surat ini ditujukan kepada Organizing Committee Jakarta E-Prix tanggal 9 Maret 2020.

Meski ditunda, DKI tetap membayar commitment fee tiap tahunnya. Commitment fee dibayar setiap tahun selama lima tahun, dengan dua termin per tahun. Pada Agustus 2019, Pemprov DKI telah membayar termin pertama sebesar 10 juta poundsterling. Kemudian, termin kedua sebesar 10 juta poundsterling juga sudah dibayar pada Desember 2019. 

Sampai akhirnya wabah COVID-19 merebak. Anggaran diutak-atik demi bisa dialokasikan untuk penanganan virus corona. Namun, DKI masih menganggarkan 11 juta poundsterling untuk pembayaran termin pertama pada 2020. Total, ada 31 poundsterling yang telah digelontorkan.

Kemudian, Pemprov DKI juga berencana akan membayar commitment fee pada tahun 2021 sebesar 24,2 juta poundsterling. Pada 2022 akan kembali membayar 26,6 poundsterling, tahun 2023 sebesar 26,6 juta, dan 2024 sebesar 29,2 juta poundsterling. Pembayaran ini tetap dilakukan agar ajang balap lima musim ini bisa ditunda dan dimulai tahun depan.