Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah elemen umat muslim yang tergabung dari Front Persaudaraan Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 menyatakan sikap terkait dilakukannya Operasi Taufan Al Aqsha oleh Hamas yang merupakan komponen perjuangan pembebasan Palestina.

Ketua DPP FPI, Aziz Yanuar mengatakan, FPI, GNPF-U dan PA 212 mendukung penuh operasi yang dilakukan Hamas sebagai salah satu komponen perjuangan pembebasan Palestina terhadap penjajahan, penindasan dan pendudukan tidak sah yang berkepanjangan dari rezim penjajah Yahudi Zionis Israel terhadap bangsa Palestina di tanah Palestina.

"Perlawanan yang dilakukan oleh Hamas adalah bentuk bela diri atas kekejian dan begitu banyak pelanggaran Hak Asasi Manusia oleh penjajah Yahudi Zionis Israel terhadap rakyat Palestina yang selama ini terus terulang dan dilindungi oleh Amerika Serikat dan sekutunya," ujar Aziz saat dikonfirmasi VOI, Jumat, 13 Oktober.

Menurutnya, hal ini dalam rangka mewujudkan kemerdekaan bangsa Palestina atas penjajahan Zionis Israel. Selain itu, perlawanan rakyat Palestina terhadap rezim penjajah Yahudi Zionis Israel adalah pembelaan diri yang sah sesuai Hukum Internasional bukan tindakan terorisme.

"Justru selama ini, penjajah Yahudi Zionis Israel lah yang selalu melakukan tindakan teror terhadap rakyat Palestina dan selalu dilindungi oleh Amerika Serikat dan sekutunya," ujarnya.

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga dituntut untuk proaktif mendukung perjuangan rakyat Palestina sesuai amanat Konstitusi UUD 1945 bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.

"Kami mengecam media yang menyebut Hamas sebagai teroris. Segenap negara Arab dan seluruh negara islam di dunia agar bersatu membentuk Pakta Pertahanan Dunia Islam dengan mengirimkan tentaranya masing-masing bergabung dengan rakyat Palestina untuk mengusir penjajah zionis Israel dari wilayah Palestina, serta membebaskan Al-Aqsha dan bangsa Palestina dari penjajahan," katanya.

Dikatakan Aziz, FPI, GNPF-U dan PA 212 juga menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk Salat Ghaib dan membaca Qunut Nazilah di setiap salat lima waktu atas bergugurannya para Syuhada Palestina akibat serangan Zionis Israel.

"Boikot produk-produk terkait Zionis Israel, memberi bantuan sosial seperti obat-obatan, makanan dan lainnya. Bersatu mendukung perjuangan rakyat Palestina dalam membebaskan Palestina dan Al Aqsha dari cengkraman penjajah yahudi zionis Israel," katanya.

Ratusan massa aksi damai solidaritas untuk mujahidin dan muslimin "Palestina Memanggil" digelar di kawasan Patung Kuda, silang Monas, Jakarta Pusat pada Jumat, 13 Oktober, siang.