Reuni 212 Ditunda, Tapi FPI dkk Bikin Dialog Nasional Undang 100 Tokoh dan Ulama 2 Desember
Rizieq Shihab (DOK.VOI/Irfan Meidianto)

Bagikan:

JAKARTA - FPI, GNPF Ulama, dan PA 212 menunda pelaksanaan Reuni 212 pada 2 Desember mendatang. Meski Reuni 212 ditunda, mereka tetap bakal menggelar acara dialog nasional.

Ketua Umum FPI, Ahmad Sobri Lubis menyatakan, kegiatan ini dilakukan secara fisik, namun menerapkan protokol kesehatan. Acara ini akan menghadirkan 100 tokoh dan ulama.

"Pada tanggal 2 Desember 2020 kami akan mengadakan acara dialog dengan nasional tetap menerapkan protokol COVID-19, dengan menghadirkan 100 tokoh dan ulama yang akan dihadiri oleh IB HRS (Rizieq Shihab) sebagai narasumber," kata Sobri dalam keterangan tertulis, Selasa, 17 November.

Sobri juga mengimbau kepada pengikut 212 di seluruh Indonesia untuk mengadakan doa bersama di masjid, musala, pesantren, dan majlis taklim dengan harapan agar pandemi COVID-19 segera berakhir.

"Pada 2 Desember, kami mengimbau kepada mujahid dan mujahidah di seluruh Indonesia untuk mengadakan istighosah agar wabah COVID-19 diangkat dari Indonesia, dengan wajib melaksanakan protokol kesehatan," ucap Shobri.

Sebagai informasi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk tidak mengizinkan FPI, GNPF Ulama, dan PA 212 menggelar Reuni 212 di kawasan Monumen Nasional (Monas).

Sobri menyebut, karena tidak diizinkan menyelenggarakan Reuni 212 di Monas, maka pihaknya memutuskan untuk menunda kegiatan tersebut. Dengan catatan, memperhatikan pelaksanaan Pilkada 2020.

"Sehubungan dengan tidak dikabulkannya permohonan kita untuk penggunaan Monas, Pelaksanaan Reuni 212 tahun 2020 ditunda untuk sementara dengan mengamati Pilkada Serentak 2020," tutur Sobri.

Menurutnya, alasan Monas tidak diizinkan untuk menjadi tempat penyelenggaraan pengumpulan massa ini karena melihat kondisi perkembangan pandemi COVID-19 yang belum terkendali.

Dengan alasan tersebut, Sobri menyebut pihaknya bakal mengamati pelaksanaan Pilkada 2020 karena ada potensi pelanggaran protokol kesehatan serupa. 

Jika kerumunan dalam kampanye pilkada dibiarkan, Sobri tak mau kalah. Mereka bakal tetap menggelar Reuni 212. Namun, lokasinya belum dipastikan.

"Jika ada pembiaran kerumunan oleh pemerintah di Pilkada 2020, maka Reuni 212 tahun 2020 tetap digelar di waktu yang tepat," kata Sobri.