JAKARTA - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menargetkan adanya pengurangan 24 persen sampah di aliran badan air yang melintasi Jakarta akan berkurang berkat pembangunan saringan sampah.
Saat ini, Pemprov DKI tengah menyelesaikan pembangunan sampah di aliran Kali Ciliwung pada segmen TB Simatupang. Pembangunan proyek yang direncanakan sejak akhir 2018 ini sempat tertunda pelaksanaannya akibat pandemi COVID-19. Proyek dengan anggaran Rp195 miliar ini baru terlaksana pada 2022.
Kemudian, Pemprov DKI juga berencana membangun proyek saringan sampah pada aliran Kali Pesanggrahan dan saringan sampah di Muara Teluk Jakarta.
"Untuk saat ini, jumlah sampah yang dapat diolah atau berkurang dari badan air sebanyak 6.249 ton atau 10 persen. Namun, Asep menargetkan, sampah di badan air dapat berkurang sebanyak 27 persen pada 2024, dengan pembangunan saringan sampah di dua lokasi (lainnya)," kata Asep dalam keterangannya, Selasa, 10 Oktober.
Asep menjelaskan, timbunan sampah di badan air yang disaring menggunakan proyek ini akan dipilah, dan diolah, sebelum diangkut ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.
“Pengurangan yang dilakukan, seperti pemilahan sampah anorganik, pembuatan composting, dan biokonversi maggot. Sisa sampah badan air yang tidak bisa diolah setelah disaring, seperti styrofoam, bungkus kemasan, popok, dan lain-lain kami angkut ke Bantar Gebang,” jelas Asep.
BACA JUGA:
Selain menambah jumlah saringan sampah di badan air, Asep menambahkan, pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana juga terus dilakukan, salah satunya saringan sampah eksisting.
“Hingga triwulan III, pemeliharaan saringan sampah telah dilakukan di sepuluh lokasi, yakni Kali Lagoa Tirem, Inlet Waduk Sunter 3, Perintis Klender, Sekretaris, Kali Grogol – Pal Merah, Kali Sentiong, Kali Mookevart, Kali Sunter Kresek, Inlet Waduk Tomang, dan Kalibaru Timur Cililitan PGC,” urai dia.
Jumlah timbunan sampah yang berasal dari badan air di Jakarta tercatat sebanyak 62.979,3 ton. Untuk itu, Asep mengimbau agar masyarakat dapat turut berpartisipasi dalam mengurangi, memilah, dan mengolah sampah di lingkungannya masing-masing.
“Kami akan berupaya menambah sarana-prasarana untuk mengurangi sampah. Kami juga mengajak masyarakat untuk peduli terhadap sampah yang dihasilkan. Kurangi, pilah, dan olah sampah bisa dimulai dari rumah sendiri,” imbuhnya.