Bagikan:

JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, bertemu dengan Menteri Administrasi Program Akusisi Pertahanan (DAPA) Republik Korea (Korea Selatan), Eom Dinghwan, di gedung Bina Graha Jakarta, Kamis 5 Oktober. Pertemuan membahas keberlanjutan kerjasama pengembangan pesawat tempur Korea Fighter X dan Indonesia Fighter X (KFX/IFX).

Moeldoko mengatakan kerjasama pengembangan pesawat tempur KFX/IFX terus berlanjut. Kerjasama industri pertahanan, ujar dia, menjadi sangat penting bagi hubungan Indonesia dengan Korea Selatan yang tahun ini memasuki usia 50 tahun.

“Arahan Presiden kerjasama dilanjutkan, karena salah satu kerjasama yang strategis. Baik untuk pembangunan infrastruktur pertahanan jangka panjang maupun transfer knowledge teknologinya,” katanya.

Seperti diketahui, pelaksanaan kerjasama pesawat tempur KFX/IFX di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam), dan Kementerian Pertahanan (Kemhan). Dalam kerjasama ini, Indonesia akan mendapatkan transfer teknologi pesawat tempur. Proyek ini diperkirakan akan memproduksi 120 unit pesawat tempur untuk Korsel, dan 48 unit untuk Indonesia.

Moeldoko juga menyampaikan, pemerintah Indonesia melalui Kantor Staf Presiden, Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, dan TNI terus mencari terobosan agar keberlanjutan kerjasama pengembangan pesawat tempur KFX/IFX bisa berjalan.

Sementara itu, Menteri Administrasi Program Akusisi Pertahanan (DAPA) Republik Korea (Korea Selatan), menyampaikan apresiasinya atas komitmen pemerintah Indonesia untuk melanjutkan kerjasama pengembangan pesawat tempur KFX/IFX.

“Ini sejalan dengan kesepakatan pemimpin kedua negara, bahwa Indonesia dan Korea adalah mitra terbaik. Terima kasih kepada pemerintah Indonesia atas keberlanjutan kerjasama ini (pesawat tempur KFX/IFX),” ucap Eom Dinghwan.