JAKARTA - Pembangunan Rumah Sakit Regional di Kotamadya Langsa, Aceh Timur, mengalami kendala serius. Tertundanya proyek pembangunan rumah sakit ini disebabkan oleh perubahan prioritas anggaran pemerintah, mengakibatkan progresnya terhenti sejak tahun 2018.
Dari rencana anggaran total sebesar Rp 1,2 triliun, hingga saat ini, hanya dana sejumlah Rp 169 miliar yang tersedia.
Menghadapi situasi kritis ini, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Langsa, Syaridin, mengambil inisiatif untuk melaporkan permasalahan ini kepada Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.
Moeldoko merespons laporan ini dengan segera memerintahkan tenaga profesional dari Kantor Staf Presiden (KSP) untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut.
"Kita tidak boleh membiarkan proyek ini menjadi barang yang terbengkalai," ujar Moeldoko dalam keterangannya, Rabu 4 Oktober.
Sesuai dengan fungsi KSP dalam memperlancar program-program prioritas nasional, Moeldoko mendesak agar rapat segera diadakan dengan kementerian terkait guna memastikan kelanjutan Pembangunan Rumah Sakit Langsa.
"Meskipun memahami bahwa mengubah alokasi anggaran di penghujung tahun bukanlah tugas yang mudah. Kita harus berupaya keras. Kami berharap masalah ini dapat diatasi dalam waktu secepatnya, bahkan minggu ini," papar Moeldoko.
Rumah Sakit Regional Langsa sebelumnya merupakan bagian dari rencana Otonomi Khusus (Otsus) Provinsi Aceh. Secara fisik, kemajuan pembangunan bangunan dan lahan baru mencapai 40 persen.
Wali kota pun mengungkapkan keprihatinannya jika proyek ini tidak segera diselesaikan hingga akhir masa Otsus pada tahun 2027, maka upaya selama ini akan menjadi sia-sia.
Rumah Sakit Regional Langsa ini diharapkan akan menjadi pilar penting dalam sektor kesehatan untuk wilayah Aceh Timur dan sekitarnya, termasuk bagian barat Sumatera Utara. Kedekatannya dengan gerbang tol Trans-Sumatera memberikan potensi besar dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat.
Hal ini sangat krusial, terutama dalam upaya menurunkan angka stunting di Aceh yang saat ini masih menduduki peringkat ketiga tertinggi di tingkat nasional.
BACA JUGA:
Syaridin mengungkapkan bahwa dirinya baru menjabat sebagai Plt Wali Kota Langsa selama satu bulan terakhir. Dengan masa tugas yang terbatas hanya setahun, ia berkomitmen untuk mencoba menyelesaikan berbagai program yang masih terhambat di Langsa, termasuk permasalahan fasilitas kesehatan.
"Saya sangat prihatin dengan kemungkinan proyek Pembangunan Rumah Sakit Langsa belum selesai hingga berakhirnya masa Otsus pada tahun 2027," tambah Syaridin.