Bagikan:

JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merespons hasil survei Indikator yang menyebut Partai Ka'bah diprediksi tidak lolos ke parlemen. Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (Awiek), menilai PPP selalu lolos meski diramalkan berada di bawah ambang batas parlemen.

"Kami tegaskan, PPP selalu lolos ke parlemen meskipun dipotret tidak lolos. Karena PPP mau lolos pemilu bukan lolos survei," ujar Awiek, Senin, 2 Oktober.

Kendati demikian, jurubicara PPP itu mengatakan, pihaknya akan menjadikan hasil survei Indikator ini sebagai bahan evaluasi.

"Hasil survei Indikator Politik tersebut kami jadikan bahan evaluasi dalam langkah pemenangan ke depan," katanya.

Awiek menuturkan, PPP menghargai hasil survei Indikator meskipun berbeda dengan hasil survei internal dan lembaga survei lainnya. Sebab menurutnya, sampel survei Indikator diambil saat para caleg PPP belum masif bergerak di lapangan.

"Saat pengambilan sampel dilakukan pada posisi caleg PPP belum bergerak masif karena belum masuk tahapan DCT. Jika survei dilakukan pada saat DCT telah diumumkan dan semua bergerak kami yakini hasilnya akan jauh lebih bagus," kata Awiek.

Sebelumnya, hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa PPP, Perindo, dan PSI tak lolos ke Senayan lantaran elektabilitasnya berada di bawah ambang batas parlemen empat persen (parliamentary threshold).

“PPP yang mendapatkan suara 2,4 persen. Lalu disusul Perindo dengan 1,9 persen dan PSI dengan 0,8 persen. Sementara itu, Partai Hanura dan Partai Garuda sama-sama meraih 0,3 persen, Partai Gelora 0,2 persen, PBB dan Partai Buruh meraih 0,1 persen,” ungkap Indikator dalam rilis pers, Minggu, 1 Oktober 2023.

“Kemudian Partai Ummat dan PKN berada di posisi paling buncit dengan 0 persen,” tambahnya.