Bagikan:

PAPUA - Warga Kampung Amungi di Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Pegunungan, bertikai akibat uang bata atau uang kerja di kampung tersebut. Namun kini, pihak yang berselisih telah berdamai.

Proses perdamaian diinisiasi personel Satuan Tugas (Satgas) Mobile Yonif Raider 300/Siliwangi.

Berdasarkan siaran pers dikutip dari Antara, Komandan Satgas Mobile Yonif Raider 300/Siliwangi Letnan Kolonel Infanteri Afri Swandi Ritonga menyebutkan, pertikaian terjadi pada Rabu 20 September.

Situasi memanas saat seorang warga mencoba menyerang Kepala Kampung Amungi Anis Ahabal yang ternyata bermotif dendam pribadi antara keduanya dan sebetulnya masalah mereka sudah diselesaikan secara adat.

Kedua keluarga yang bertikai sempat saling menyerang dengan menggunakan senjata tradisional, seperti parang, batu, kampak dan panah. Danpos Mayuberi Letda Inf M. Yusuf memerintahkan anak buahnya Prada Cepi Sopandi untuk melepaskan tembakan peringatan ke udara sebanyak satu kali.

Pertikaian terus terjadi sehingga anggota kembali melepaskan tembakan peringatan dan mengamankan kepala kampung beserta keluarga ke kantor kampung.

"Danpos Mayuberi kemudian memberikan pemahaman kepada keduanya tentang pentingnya menyelesaikan masalah tanpa kekerasan agar terciptanya lingkungan yang aman bagi anak-anak untuk belajar di sekolah," kata Ritonga.

Salah seorang warga setempat, Welenius Magi, menyampaikan terima kasih atas bantuan prajurit dari Satgas Mobile Raider 300/Siliwangi yang telah memberikan saran dan jalan tengah untuk masalah pembagian dana di kampung.

"Sekali lagi terima kasih kepada para prajurit, semoga sukses dalam menjalankan tugas," katanya.