Bagikan:

JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan, Dr. Moeldoko mengatakan perlunya kerja sama dengan China dalam rangka saling belajar teknologi, khususnya di bidang pertanian. Moeldoko menyampaikan hal tersebut saat melepas Delegasi Perempuan Tani HKTI dan Perhimpunan Ikatan Tionghoa (INTI) untuk berangkat menuju China dalam rangka menghadiri Asean Young Preneurs di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa 19 September.

“Saya pikir ini perlu untuk didalami dan gali bersama, saling belajar mengenai perkembangan teknologi pertanian, terlebih dengan krisis pangan yang saat ini tidak hanya menjadi permasalahan di dalam negeri kita tapi juga secara global,” ungkap Moeldoko.

Diversifikasi Pangan

Kepala Staf Kepresidenan yang juga merupakan ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ini juga menyebutkan, diversifikasi nasi perlu dikembangkan secara baik di Indonesia. Terlebih dengan adanya berbagai fenomena alam saat ini yang menyebabkan kekeringan panjang di berbagai daerah.

Moeldoko menandatangani kesepakatan kerja dengan INTI. (IST)
Caption

“Banyak sumber karbohidrat lain yang bisa kita upayakan, saya sarankan perempuan tani fokus dulu komoditi jagung dan singkong, kedua bahan ini bisa jadi pengganti nasi. Saya dulu kecil makan ubi, juga bisa jadi jenderal,” ujar Moeldoko.

Dengan adanya delegasi anak-anak muda Indonesia yang mulai menyadari potensi agribisnis di Indonesia, Moeldoko meyakini hal ini akan menghilangkan paradigma bahwa anak muda zaman sekarang tidak peduli dengan sektor pertanian.

“Saya mendukung anak-anak muda Indonesia yang punya ambisi untuk mengembangkan pertanian Indonesia, agar kedepannya indonesia semakin maju dalam sektor pertanian,” tegas Moeldoko.

Dian Novita selaku Ketua Umum Perempuan Tani HKTI menyebutkan pengiriman delegasi anak-anak muda ke China ini dilatarbelakangi oleh status China sebagai mitra dagang terbesar Indonesia, termasuk dalam industri pertanian. “Tujuan utamanya kami ingin bisa bantu petani dan agribisnis Indonesia agar bisa penetrasi pasar dengan mudah, karena selama ini permasalahannya ada di panjangnya supply chain, kita ingin berinovasi disitu,” ujarnya.

Pada akhir acara, Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan, selain melepas Delegasi Perempuan Tani HKTI ke China Asean Young Preneurs, juga turut dilakukan penandatangan MoU HKTI dengan INTI untuk Business Matching dalam rangka mendorong investasi China ke Indonesia dalam sektor agribisnis.