Bagikan:

JAKARTA - Komisi Eropa pada Hari Minggu meminta Polandia, Hongaria dan Slovakia untuk bersikap konstruktif, setelah mereka secara sepihak menyatakan akan terus melarang impor gandum dari Ukraina, meskipun ada keputusan Komisi untuk mengakhiri larangan tersebut.

"Kami mengetahui pengumuman beberapa negara anggota sehubungan dengan tindakan sepihak. Yang penting saat ini adalah semua negara bekerja dalam semangat kompromi dan terlibat secara konstruktif," kata juru bicara Komisi, dilansir dari Reuters 18 September.

Diketahui, Ukraina adalah salah satu eksportir biji-bijian terbesar di dunia sebelum invasi Rusia pada tahun 2022, mengurangi kemampuannya untuk mengirimkan produk pertanian ke pasar global melalui pelabuhan Laut Hitam. Sejak itu, para petani Ukraina mengandalkan ekspor biji-bijian melalui negara-negara tetangga.

Namun, membanjirnya biji-bijian dan minyak sayur ke negara-negara tetangga telah berdampak pada pendapatan petani lokal, mengakibatkan pemerintah setempat melarang impor pertanian dari Ukraina.

Uni Eropa pada bulan Mei mengambil tindakan untuk mencegah masing-masing negara bertindak secara sepihak, memberlakukan larangan impor dari Ukraina ke negara-negara tetangga. Berdasarkan larangan UE, Ukraina diizinkan mengekspor melalui negara-negara tersebut dengan syarat produk tersebut dijual di tempat lain.

Uni Eropa membiarkan larangan tersebut berakhir pada Hari Jumat, setelah Ukraina berjanji mengambil langkah-langkah untuk memperketat kontrol ekspor ke negara-negara tetangga.

Tapi, permasalahan ini sangat sensitif di Polandia, yang akan menghadapi Pemilu pada Bulan Oktober, di mana para petani merupakan pemilih utama di partai nasionalis yang berkuasa, PiS.

Sebelumnya, Polandia, Slovakia dan Hongaria mengumumkan pada Hari Jumat, mereka akan tetap menerapkan pembatasan terhadap impor gandum Ukraina meskipun ada keputusan Komisi.

"Fokus kami saat ini adalah menerapkan dan menjalankan sistem baru yang baru saja diumumkan," kata juru bicara Komisi, seraya menambahkan pertemuan dengan perwakilan semua negara UE yang berkepentingan pada Hari Senin akan memberikan kesempatan untuk membahas masalah ini lebih lanjut.