Bagikan:

JAKARTA - Beijing dan Washington mengaku pertemuan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Malta akhir pekan kemarin, saat kedua negara tengah berupaya menstabilkan hubungan yang bermasalah.

Kedua belah pihak mengadakan pembicaraan yang “terus terang, substantif dan konstruktif” dalam beberapa pertemuan yang diadakan pada 16-17 September, menurut pernyataan terpisah dari Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri Tiongkok yang diterbitkan pada Hari Minggu, melansir Reuters 18 September.

Ada juga tanda-tanda awal yang "terbatas", komunikasi militer yang terputus antara kedua belah pihak mungkin mulai pulih, kata seorang pejabat senior Pemerintahan Presiden Joe Biden.

Sementara itu, para pejabat Tiongkok tidak mengomentari prospek komunikasi militer-ke-militer.

Pembicaraan di Malta berlangsung sekitar 12 jam selama dua hari, kata seorang pejabat senior Pemerintahan Presiden Biden kepada wartawan. Sebelumnya, Sullivan terakhir kali bertemu Wang di Wina pada bulan Mei.

Terpisah, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan kedua belah pihak sepakat untuk mempertahankan pertukaran tingkat tinggi, mengadakan konsultasi bilateral mengenai urusan Asia-Pasifik, urusan maritim, dan kebijakan luar negeri.

Sedangkan Amerika Serikat mengatakan kepada Tiongkok, mereka siap untuk bekerja sama dalam bidang pemberantasan narkotika, kecerdasan buatan dan perubahan iklim, bahkan ketika Amerika Serikat menyatakan keprihatinan atas dukungan Tiongkok yang tidak disebutkan secara spesifik kepada Rusia, serta pengiriman jet tempur lintas batas di Selat Taiwan yang sensitif.

Wang memperingatkan Amerika Serikat, masalah Taiwan adalah "garis merah pertama yang tidak dapat diatasi dalam hubungan Tiongkok-AS," menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Tiongkok. Tiongkok mengklaim pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai wilayahnya sendiri.

Di sisi lain, pejabat Negeri Paman Sam mengatakan "ada beberapa indikasi kecil atau terbatas" jika Beijing siap membuka kembali beberapa komunikasi lintas-militer yang digunakan untuk meredakan konflik antara kedua negara, setelah hubungan kedua negara terputus menyusul kunjungan pejabat AS pada Agustus 2022.

Dalam pernyataannya, Gedung Putih dengan tegas menyarankan agar diadakan lebih banyak pertemuan antara AS dan Tiongkok, menambahkan kedua belah pihak "berkomitmen untuk mempertahankan saluran komunikasi strategis ini dan untuk mengupayakan keterlibatan dan konsultasi tingkat tinggi tambahan di bidang-bidang utama dalam beberapa bulan mendatang."

Pertemuan Sullivan dengan Wang adalah yang terbaru, dari serangkaian diskusi tingkat tinggi antara pejabat AS dan Tiongkok yang dapat menjadi landasan bagi pertemuan antara Presiden Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada akhir tahun ini.

Hal ini terjadi di tengah serangkaian pergolakan di Pemerintahan Tiongkok, termasuk menghilangnya Menteri Pertahanan Li Shangfu, dan goyahnya perekonomian negara yang menyebabkan kekhawatiran di kalangan modal asing.

Diketahui, Presiden Biden dan Presiden Xi terakhir bertemu di sela-sela gelaran KTT G20 di Bali, Indonesia pada tahun 2022.