Bagikan:

JAKARTA - Seekor badak menyerang dua petugas kebun binatang Salzburg, Austria Selasa lalu, menyebabkan satu orang tewas dan lainnya luka-luka, kata para pejabat kebun binatang.

Insiden tersebut terjadi pada pagi hari saat hewan-hewan diberi makan dan diberi obat pembasmi serangga, kata direktur Kebun Binatang Salzburg Hellbrunn, Sabine Grebner, dalam sebuah konferensi pers.

"Kami tidak tahu persis bagaimana kejadiannya," kata Grebner, seraya menambahkan bahwa penjaga kebun binatang perempuan yang tewas mengalami luka di bagian dada, melansir Reuters 16 September, sementara

Penjaga kebun binatang yang tewas merupakan warga Jerman dari negara bagian Bavaria, sangat berpengalaman dan berspesialisasi dalam bidang badak. Sementara rekannya yang terluka, seorang pria, bertanggung jawab atas pakan satwa.

"Penjaga kebun binatang lainnya bergegas membantu rekannya dan mencoba menakut-nakuti badak tersebut, namun diserang oleh hewan itu dan dirinya terluka parah," kata polisi Salzburg, mengutip The Sun.

Pria itu mengalami patah tulang paha akibat serangan tersebut. Ia diterbangkan dengan helikopter ke Rumah Sakit Universitas Salzburg dan menjalani operasi paha.

Badak betina yang diketahui berjenis badak putih yang terancam punah tersebut dikatakan bernama Yeti.

Grebner tidak mengungkapkan apa yang akan terjadi pada badak tersebut, tetapi mengatakan mereka sedang mengevaluasi semua peraturan keselamatan.

Polisi saat ini sedang memeriksa kamera pengawas untuk menyelidiki pemicu serangan tersebut.

Terpisah, Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan mengatakan, badak sangat jarang bersikap agresif kecuali diganggu atau merasa terancam.

"Badak lebih suka berkeliaran tanpa hambatan dan gangguan. Namun, jika mereka merasakan adanya ancaman, mereka mungkin membela diri dengan menyerang. Badak betina seringkali sangat protektif terhadap anak-anaknya," kata badan amal tersebut di situsnya, melansir The National News.

Diketahui, Badak betina dapat memiliki berat sekitar 1.400 kg dan tingginya mencapai hampir 1,8 meter. Mereka dianggap sebagai spesies yang terancam punah.