Bagikan:

JAKARTA - Dokter ahli bedah Saraf Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading dr. Mardjono Tjahjadi, Sp.BS, Subsp. N-Vas(K), PhD meluncurkan buku “Memahami Aneurisma Otak Ed. 2”.

Aneurisma merupakan kondisi dinding arteri otak yang melemah dan menonjol (membentuk kantong) dan terisi darah dan berpotensi mengancam jiwa dan dapat mempengaruhi usia berapa pun, karena ibarat bom waktu yang berpotensi pecah dan menyebabkan perdarahan di dalam otak dan dapat berakibat fatal.

Berbeda dengan buku edisi pertama, Dokter yang ahli di bidang Vaskuler ini mengungkapkan dirinya menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat awam yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai penyakit aneurisme.

"Kami mengemas buku ini sedemikian rupa agar buku ini mudah dibaca oleh masyarakat awam dan dokter," ujar Joy, sapaan akrab Mardjono dalam pemaparannya, Sabtu 9 September.

Ia mengutarakan, buku ini terbagi mejadi 3 bagian antara lain teori-teori mengenai penyakit aneurisme seperti anatomi pembuluh darah otak dan teori merokok menyebabkan aneurisme.

Sedangkan part dua berisikan gejala dan cerita pengalamannya saat menangani pasien di UGD yang sering kali mengalami kebingungan saat ada keluarga yang mengalami aneurisma, dan part terakhir yang merupakan tambahan yang tidak ada di buku pertama yakni berisikan cerita penyintas aneurisma dan kehidupannya setelah aneurisma.

"Banyak sekali yang cerita keluarganya mengalami perubahan dari segi emosi dan di situlah kita sebagai anggota masyarakat harus memahami apa yang terjadi dan kami masukkan mengenai kehidupan pasien aktivitas dan nutrisinya dan sebagainya," bebernya.

Lebih jauh Joy memaparkan, dilansir dari beberapa sumber, dikatakan bahwa 1 berbanding 100 orang berpotensi memiliki aneurisma otak, namun selama ini kesadaran untuk melakukan deteksi dini aneurisma otak ini masih rendah.

"Angka tersebut hanya berdasarkan data diagnosa yang berhasil ditegakkan, belum termasuk angka kematian akibat pecahnya aneurisma otak yang meninggal namun belum bisa dipastikan diagnosa penyebab stroke perdarahan karena tidak diotopsi," lanjut Joy.

Peluncuran buku yang diselenggarakan di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta Utara ini turut dihadiri oleh sejumlah Plt. Kepala Dinas Kesehatan, drg. Ani Ruspitawati, MM., Kasubid Yankes, dr. Luigi, MPH, Kasudinkes Jakarta Utara, dr. Lysbeth Regina Pandjaitan, M.Biomed., para Dokter Bedah Saraf Senior seperti Prof. DR. dr. Satyanegara, Sp.BS(K), DR. dr. Djoko Listiono Linggo, Sp.BS(K), dr. Gunawan Susanto, Sp.BS, dr. Rahim Purba, Sp.BS, beberapa dokter bedah saraf lainnya serta beberapa direktur RS lain yang ikut mendukung kegiatan ini.