Bagikan:

YOGYAKARTA – Stroke hemoragik merupakan kondisi medis yang cukup mengkhawatirkan, lantaran dapat menyebabkan kelumpuhan di bagian tubuh tertentu. Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini, mari simak jenis-jenis stroke hemoragik dalam ulasan berikut.

Pengertian Stroke Hemoragik

Dikutip dari National Institutes of Health (NCBI), stroke hemoragik adalah perdarahan di otak akibat pecahnya pembuluh darah.  

Kondisi medis ini membutuhkan penanganan yang cepat untuk mengindari kemungkinan kerusakan otak yang semakin parah dan berisiko menyebabkan cacat hingga kematian.

Stroke hemoragik lebih berbahaya daripada stroke iskemik yang disebabkan karena adanya penyumbatan pembuluh darah ke otak.

Pada stroke hemoragik, pembuluh darah di otak sudah pecah sehingga pasien bisa mengalami penurunan kesadaran dan gangguan neurologis.

Penyebab Stroke Hemoragik

Menyadur Cleveland Clinic, penyebab paling umum dari stroke hemoragic adalah tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol dalam waktu yang lama.

Selain itu, masih ada beberapa kondisi medis lain yang dapat menyebabkan stroke hemoragic, antara lain:

  • Aneurisma otak, penggembungan dinding pembuluh darah otak yang lemak akibat tekanan darah atau adanya kelainan sejak lahir
  • Tumor otak yang berdampak ke pembuluh darah otak
  • Cedera kepala parah
  • kelainan pada darah yang dapat menyebabkan risiko perdarahan, misalnya hemofilia
  • malformasi arteri vena (kelainan pembuluh darah sejaka lahir)
  • efek samping penggunaan obat pengencer darah

Jenis-Jenis Stroke Hemoragik

Berdasarkan lokasi perdarahannya, stroke hemoragik dapat dibedakan menjadi tiga jenis, antara lain:

  • perdarahan intraserebral: perdarahan ini disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah arteri di dalam otak. Kondisi medis ini termasuk jenis stroke hemoragik yang paling sering terjadi.
  • Perdarahan subarachnoid: perdarahan di ruang antar otak dan lapisan arachnoid akibat pembuluh darah pecah
  • Perdarahan intravertikuler: perdarahan pada pembuluh darah yang terletak di permukaan ventrikel otak, sehingga darah yang keluar akan mengisi ventrikel otak. Perdarahan ini sering kali terjadi bersamaan dengan perdarahan intraserebral.

Faktor Risiko Stroke Hemoragik

Dikutip dari AI-Care, beberapa kondisi yang dapat meningkatkan terjadinya stroke hemoragik, yakni:

  • Usia di atas 55 tahun dan ras Asia adalah faktor risiko yang tidak dapat diubah, ditemukan peningkatan risiko terjadinya perdarahan di pembuluh darah otak.
  • Cedera kepala yang menyebabkan perdarahan.
  • Eklampsia (tekanan darah tinggi dan kejang selama kehamilan atau persalinan).
  • Tumor pada jaringan otak seperti
  • Tumor kelenjar hipofisis.
  • Penyebaran kanker lain ke jaringan otak.
  • Peningkatan risiko gangguan pembekuan darah dan berkurangnya trombosit karena penyakit hepar kronis.
  • Memiliki penyakit seperti hipertensi atau diabetes mellitus yang tidak terkontrol.
  • Penyakit ginjal kronis.
  • Konsumsi alkohol atau zat terlarang (kokain, amfetamin, heroin) yang kronis dan berlebihan.
  • Kebiasaan merokok.

Kapan harus ke dokter? Jika Anda atau keluarga terdekat mengalami gejala stroke hemoragik, seperti neurologis yang timbul mendadak seperti bicara pelo, kelemahan atau kelumpuhan anggota gerak, bahkan sampai kejang atau penurunan kesadaran, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Demikian informasi tentang jenis-jenis stroke hemoragik. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.