Bagikan:

JAKARTA - Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, yang kini menjadi bacawapres Anies Baswedan, memulai perjalanan Tour de Wali Songo. Tur ini memungkinkan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan sejumlah pengurus PKB untuk mengunjungi makam-makam wali dan penyebar agama Islam di Jawa.

"Di dalam keyakinan kita dan Al Quran sudah menyebut bahwa para auliya para pejuang sebetulnya kalau sudah meninggal, tidak meninggal (ayat Al Quran) (0.26) sesungguhnya mereka terus hidup di dalam hati sanubari Allah maupun manusia. Kedua, derajat wali adalah sebutan pejuang yang tuntas sampai meninggal. Wali Songo puncak dari kewalian di tanah Jawa," kata Cak Imin saat membuka secara resmi Tour de Wali Songo di DPP PKB, Cikini, Jakarta, Jumat 8 September.

Cak Imin menjelaskan lebih lanjut bahwa ratusan wali yang telah berjuang untuk bangsa ini telah memberikan karakter kepada bangsa ini dan telah mencegah perpecahan.

"Bayangkan Islam datang masuk dari Arab dengan kekhasannya yang berbeda dengan Jawa yang tidak ada benturan," jelasnya.

Menurut Ketua Umum PKB ini, Islam berkembang di Indonesia tanpa perang atau konflik, dan itulah semangat dari Tour de Wali Songo.

"Spiritnya adalah untuk menyatukan Indonesia. Ini bukan tentang perbedaan agama, semangat, atau keyakinan, tetapi wali-wali ini menggabungkan semua keyakinan dalam satu persatuan dan kesatuan bangsa, itulah semangatnya," kata Cak Imin.

Selama pembukaan, Cak Imin juga menyebutkan sosok Gus Dur. Baginya, Gus Dur juga adalah salah satu wali.

"Di sisi lain, kita harus terus menjadi pewaris perjuangan mereka, dan wali sembilan ini, ditambah satu wali lagi, Gus Dur, InsyaAllah menjadi wali yang paling kontekstual karena dia mengabdikan dirinya untuk bangsa dan rakyatnya. Amin," kata Cak Imin.

Dalam konteks sejarah, Cak Imin sering dikaitkan dengan peristiwa pengambilalihan Partai Kebangkitan Bangsa yang didirikan oleh Gus Dur. Meskipun sering membantah tuduhan tersebut, hubungan Cak Imin dengan keluarga Gus Dur dianggap tegang oleh banyak pihak.