Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan pihaknya siap menerima konsekuensi jika akhirnya PKS tidak jadi mendukung pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Anies-Cak Imin) di Pilpres 2024. Menurut Ali, setiap keputusan politik selalu memiliki konsekuensi yang harus dihadapi.

"Saya tidak mau berandai-andai, tetapi di setiap keputusan politik, pasti selalu ada konsekuensi-konsekuensi yang kita terima," ujar Ali, Rabu 6 September.

Nasdem, kata dia, juga menghormati keputusan yang bakal diambil PKS karena masing-masing partai memiliki kedaulatan. Namun Ali yakin PKS akan bergabung dalam koalisi Anies-Cak Imin.

"Itu kedaulatan PKS. Kita tidak bisa memaksakan itu. Tetapi sekali lagi, PKS sudah mengumumkan Anies sebagai bacapres-nya. Kemudian kalau dia menolak Cak Imin, otomatis menolak Anies juga. Kalau tentunya PKS tidak memiliki niat yang sama seperti itu," tandas Ali.

Ali pun optimistis PKS akan segera menyatakan dukungan kepada Anies-Cak Imin. Hanya saja, pihaknya menghargai mekanisme internal PKS yang menunggu keputusan majelis syuro partai dalam mengambil keputusan penetapan pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 2024.

"Mereka menunggu mekanisme internal. Jadi memang ada mekanisme internal mengatur bahwa presiden dan wakil presiden itu ditetapkan oleh majelis syuro. Meski demikian, rasanya (PKS) tidak mengusulkan nama (bacawapres)," pungkas Ali.

Diketahui, penentuan Cak Imin sebagai bacawapres Anies Baswedan dilakukan sepihak tanpa adanya komunikasi dengan Partai Demokrat dan PKS. Padahal, Partai Demokrat dan PKS merupakan anggota koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Nasdem yang mengusung Anies Baswedan sebagai bacapres 2024.

Atas keputusan tersebut, Partai Demokrat merasa dikhianati dan memutuskan hengkang dari koalisi Perubahan untuk Persatuan. Sementara itu, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan penentuan Cak Imin sebagai bacawapres Anies harus menjadi pelajaran penting bagi Anies dan partai koalisi pendukungnya, agar komunikasi diperbaiki.

"Buat PKS karena lebih mengedepankan kepentingan bangsa, dan negara dan kebersamaan, sudahlah, itu kita kasih catatan saya. Nih komunikasi ke depan diperbaiki, pungkas Jazuli.