JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengumumkan rencananya untuk mengganti Menteri Pertahanan Ukraina pada Hari Minggu, perombakan terbesar di bidang pertahanan keamanan negara itu sejak invasi Rusia pada Februari 2022.
Dalam pidatonya melalui video malam hari, Presiden Zelensky mengatakan dia akan mencopot Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov dan meminta parlemen pekan ini untuk menggantinya dengan Rustem Umerov.
Reznikov, yang menjabat sebagai menteri pertahanan sejak November 2021, telah membantu mengamankan miliaran dolar bantuan militer Barat untuk membantu upaya perang. Namun, kementerian yang dipimpinnya dirundung tuduhan korupsi yang disebutnya sebagai fitnah.
"Saya memutuskan untuk mengganti Menteri Pertahanan Ukraina. Oleksii Reznikov telah melalui lebih dari 550 hari perang skala penuh," kata Presiden Zelensky, melansir Reuters 4 September.
"Saya yakin kementerian memerlukan pendekatan baru serta format interaksi lain dengan militer dan masyarakat secara keseluruhan," lanjutnya.
Lebih lanjut, Presiden Zelensky mengatakan, dia mengharapkan parlemen menyetujui penunjukan Umerov, menambahkan "Umerov tidak memerlukan pengenalan tambahan apa pun". Pencalonan itu harus diajukannya untuk peninjauan oleh parlemen.
Umerov (41) mantan anggota parlemen dan merupakan warga Tatar Krimea, telah mengepalai Dana Properti Negara Ukraina sejak September 2022 dan berperan dalam negosiasi sensitif di masa perang, misalnya, kesepakatan gandum di Laut Hitam.
Ia mendapat pujian di Ukraina karena rekam jejaknya di Dana Properti Negara, yang mengawasi privatisasi aset negara dan pernah terlibat dalam skandal korupsi sebelum ia menjabat.
Selama perang, Kementerian Pertahanan di bawah Reznikov melobi Barat untuk mengatasi berbagai tabu dalam memasok perlengkapan militer ke Ukraina, termasuk segala sesuatu mulai dari tank tempur utama buatan Jerman hingga roket peluncuran ganda HIMARS. Terbaru, Kyiv akan segera memeroleh jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat.
Sebagai seorang yang bisa berbahasa Inggris, Reznikov dipandang telah membangun hubungan yang kuat dengan para menteri pertahanan dan pejabat militer sekutu.
Salah satu anggota parlemen telah memperkirakan, Reznikov menjadi calon duta besar baru Ukraina untuk salah satu sekutu Barat, Inggris.
Keluarnya Reznikov tampaknya mengakhiri tekanan media domestik selama berbulan-bulan yang dimulai pada Januari, ketika kementerian Reznikov dituduh membeli makanan dengan harga yang melambung.
Meskipun dia tidak terlibat secara pribadi dalam kontrak pangan tersebut, beberapa kritikus Ukraina mengatakan dia harus mengambil tanggung jawab politik atas apa yang terjadi.
BACA JUGA:
Bulan lalu, sebuah media Ukraina menuduh kementeriannya melakukan korupsi dalam pengadaan mantel musim dingin untuk tentara. Reznikov membantah melakukan kesalahan, berulang kali mengatakan dia menjadi sasaran kampanye kotor.
Diketahui, keputusan tersebut diambil di tengah tindakan keras terhadap korupsi di Ukraina yang sangat ingin ditekankan oleh Presiden Zelensky.
Kyiv telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan Uni Eropa, di mana penanganan korupsi juga menjadi sorotan. Selain itu, masyarakat menjadi sangat sensitif terhadap korupsi seiring dengan perang yang tidak kunjung berakhir.