Bagikan:

JAKARTA - Polres Metro Jakarta Pusat masih menunggu hasil uji Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) soal kebakaran yang melanda 152 rumah warga di kawasan Jalan Gang Kober, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

Jika hasil dari Puslabfor ditemukan adanya unsur kelalaian, maka Polres Metro Jakarta Pusat tak segan memberikan sanksi tegas terhadap orang yang melakukan kelalaian hingga menyebabkan kebakaran di empat RT yakni RT 02, 03, 04, dan 05 di RW 08. Bahkan sampai menimbulkan korban jiwa, 2 orang lanjut usia (lansia).

"Jika ada kelalaian atau kesengajaan atau ada unsur lainnya pasti kita dalami. Karena setiap kelalaian yang berdampak kepada kerugian baik material, ataupun luka hingga meninggal tentu akan ada sanksi," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin saat dihubungi wartawan, Rabu, 30 Agustus.

Kombes Komarudin mengatakan, jika nantinya memang ada mengarah ke perbuatan disengaja (membakar rumah) pastinya (pelaku) akan diproses.

"Kami masih minta keterangan yang pertama kali melihat titik api, nanti dicocokkan dengan temuan Puslabfor. Setelah itu baru dikuatkan dengan keterangan saksi dan baru kita gali lagi penyebabnya," ujarnya.

Seperti diketahui, penyebab dugaan kebakaran di permukiman padat penduduk diduga berasal dari ledakan kompor gas yang ditinggal bermain game online saat memasak di salah satu rumah. Namun hal tersebut masih didalami oleh penyidik Kepolisian.

Sebelumnya diberitakan, hasil pendataan petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat, penyebab kebakaran di permukiman warga Jalan Gang Kober akhirnya terungkap.

"Dugaan penyebab dari kompor gas," ujar Kasudin Gulkarmat Jakarta Pusat, Asril Rizal kepada VOI, Kamis, 24 Agustus.

Petugas menduga, penyebab timbulnya kebakaran diduga karena ledakan dari kompor gas dari rumah salah satu warga.

"Awalnya salah satu warga sedang memasak ikan, kemudian ditinggal main game online. Kemudian api sudah terlihat oleh seorang pengunjung cafe sudah membesar," katanya.

Kobaran api itu terus merambat dan membesar. Kemudian merambat ke sejumlah rumah warga lainnya hingga menghanguskan ratusan rumah yang berada di 4 RT.