Bagikan:

JAKARTA - Salah satu tetangga DE, tersangka teroris yang ditangkap Densus 88 di wilayah Harapan Jaya, Bekasi, Senin, 14 Agustus lalu mengaku kehidupan keluarga yang bersangkutan dikenal tertutup. 

Hanya beberapa kali Syahindra, si tetangga, mengaku melihat mertua DE berada di Pos Ronda RT setempat. Terakhir DE diketahui mengikuti rapat persiapan jelang 17 Agustus di RT. 

"Orangnya pendiam jarang berinteraksi. Keluarganya sih kayanya tertutup ya. Soalnya engga pernah sosialisasi. Cuma mertuanya saja yang sering nongkrong di pos ronda depan rumah dia itu, ngobrol sama satpam. Orang-oramg sini pada kaget juga soalnya terakhir itu (DE) ikut rapat RT mau 17an dia ngikut gitu," kata Syahindra saat dihubungi VOI, Kamis, 16 Agustus petang. 

Syahindra mengaku tetangga yang ada disekitar rumah DE juga tak tahu menahu dengan bisnis mainan yang dijalankan. Selama ini, mereka hanya mengetahui bahwa DE bekerja di Kereta Api. 

Soal rumah, Syahindra mengaku, DE mengontrak dan tinggal bersama istri-anak serta mertuanya. 

"Ngontrak, baru 6 bulan sih. Jarang interaksi orangnya," terang dia. 

Tersangka DE ditangkap di wilayah Harapan Jaya, Bekasi, Senin, 14 Agustus. Dari penangkapan itu, Densus 88 Antiteror juga menyita puluhan senjata api laras pendek maupun laras panjang.

Adapun, DE juga disebut memiliki rencana melakukan aksi amaliyah di Mako Brimob dan markas TNI.

Rencana itu karena DE terinspirasi dengan kerusuhan Mako Brimob 2018. Kala itu, para narapidana teroris (napiter) membuat kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.