JAKARTA - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memperingatkan Kelompok Hizbullah dan pemimpinnya Hasan Nasrallah tidak membuat kesalahan, saat gesekan dengan kelompok yang didukung Iran tersebut meningkat di perbatasan.
Itu dikatakan Menteri Gallant saat melakukan kunjungan ke Gunung Dov di dekat perbatasan Israel-Lebanon pada Hari Selasa.
"Jangan membuat kesalahan. Kami tidak menginginkan perang. Namun kami siap untuk melindungi warga sipil, tentara dan kedaulatan kami," ujar Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dalam sebuah pernyataan, yang ditujukan kepada Hizbullah, dilansir dari Reuters 9 Agustus.
Menurut Gallant, Israel tidak akan ragu-ragu "untuk mengerahkan seluruh kekuatan kami kemudian menyerang target Hizbullah dan Lebanon jika diperlukan."
"Jika, Tuhan melarang, eskalasi atau konfrontasi meletus di sini, kami akan mengirim Lebanon kembali ke Zaman Batu," ujar Gallant seperti dikutip dari Haaretz.
Israel-Hizbullah kerap melontarkan retorika sejak perang keduanya berakhir tahun 2006 lalu. Namun, belakang menjadi lebih tajam, sejak pemboman pinggir jalan di Israel pada Bulan Maret yang dituduhkan ke Hizbullah, kendati kelompok tersebut membantah.
Beberapa minggu terakhir, baku tembak terjadi antara satu kelompok Hizbullah dengan pasukan Israel di sepanjang perbatasan kedua negara.
Bulan lalu, Hizbullah menyiarkan video kepala staf militer Israel di dekat perbatasan Lebanon tanpa helm atau rompi pelindung, memicu kritik terhadap para petinggi yang muncul di video tersebut, termasuk dari kalangan militer Israel.
Seminggu sebelumnya, sebuah kamera pengintai Israel di perbatasan dicopot dari pagar perbatasan oleh anggota Hizbullah, menurut rekaman video insiden tersebut dari sisi perbatasan Lebanon.
BACA JUGA:
Peningkatan ketegangan antara Israel dan Hizbullah juga terjadi dalam beberapa bulan terakhir, setelah organisasi tersebut mendirikan dua tenda militer di wilayah yang dikuasai Israel di perbatasan dengan Lebanon.
Tenda-tenda tersebut didirikan di sisi Israel dari garis biru yang memisahkan kedua negara, namun tetap berada di sisi Lebanon dari pagar perbatasan.
Selain itu, perselisihan yang telah berlangsung lama antara Israel dan Lebanon selama bertahun-tahun tentang desa kecil Ghajar di dekat perbatasan semakin memanas. Israel telah membangun tembok di sekitar setengah desa di wilayah Lebanon, memicu kecaman dari Hizbullah, yang menuduh Israel bergerak untuk mencaplok situs tersebut.