JAKARTA - Tak hanya menjadi predator ulung di lautan, hiu juga memiliki sejumlah fakta menarik mulai dari kehamilan hingga kemampuannya untuk berburu mangsa.
Seringkali dianggap mengerikan lantaran dugaan serangan terhadap manusia, sejatinya manusia juga menjadi ancaman yang lebih besar terhadap hiu, mengingat hiu bisa menjadi kunci kesehatan laut.
Kendati ada sejak ratusan juta tahun lalu dan terus berevolusi, hiu juga berada dalam bahaya besar. Sebagian besar disebabkan oleh penangkapan ikan yang berlebihan, populasi hiu dan pari turun 71,1 persen antara tahun 1970 dan 2018, menurut sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan dalam jurnal 'Nature'.
Berikut fakta menarik seputar predator laut purba ini, dilansir dari CNN 1 Agustus.
500 Spesies
Total ada lebih dari 500 spesies hiu di dunia. Mereka memiliki beragam ukuran, mulai dari yang terkecil yakni hiu lentera kerdil yang lebih kecil dari tangan manusia, hingga hiu paus yang dapat tumbuh hingga sebesar bus sekolah, kata ahli biologi kelautan Michael Heithaus, profesor dan dekan College of Arts, Sciences & Education di Florida International University di Miami.
Mengingat ada banyak sekali spesies yang unik, beberapa karakteristik mungkin benar untuk satu spesies, tetapi tidak untuk spesies lainnya.
Ratusan Tahun
Dapat hidup hingga ratusan tahun, hiu memiliki salah satu rentang hidup terpanjang dibandingkan dengan hewan lain. Hiu Greenland adalah vertebrata yang diketahui hidup paling lama di Bumi, menurut sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam jurnal 'Science'.
Para peneliti yang menggunakan penanggalan radiokarbon menentukan bahwa spesies Atlantik Utara ini kemungkinan hidup rata-rata setidaknya 272 tahun, dan sering kali tidak mencapai kedewasaan hingga usia 150 tahun
Hiu Greenland dapat hidup setidaknya selama 400 tahun, demikian perkiraan para ilmuwan.
Lebih Tua dari Dinosaurus
Bukti paling awal fosil hiu berasal dari 450 juta tahun yang lalu, yang berarti makhluk ini telah ada setidaknya 90 juta tahun sebelum pepohonan dan 190 juta tahun sebelum dinosaurus.
Hiu sudah ada sejak sebelum Pangea pecah, kata Catherine Macdonald, direktur Field School dan dosen di Sekolah Kelautan, Atmosfer dan Ilmu Bumi Rosenstiel, Universitas Miami. (Ada satu benua raksasa yang disebut Pangea sekitar 250 juta tahun yang lalu).
Selain itu, hiu telah selamat dari lima kali kepunahan massal, salah satunya memusnahkan sekitar 96 persen kehidupan laut.
Manfaat Lingkungan
Hiu harimau, salah satu predator utama Australia, dapat membantu ekosistem dalam merespons peristiwa iklim ekstrem. Mangsa spesies ini, termasuk penyu hijau, burung laut, dan ikan pari, menghindari perairan dangkal, yang sering kali merupakan area dengan lamun. Akibatnya, lamun dapat tumbuh menjadi seperti semak-semak dan menciptakan tempat pembibitan yang aman bagi ikan, udang, dan kepiting, kata Heithaus.
Lamun menyerap karbon yang ada di atmosfer dan menggunakannya untuk membangun tubuhnya. Ketika lamun mati, material yang mati terkubur dalam sedimen di dasar laut, dan karbon dikeluarkan dari peredaran, tambah Heithaus.
Para peneliti saat ini sedang mencoba untuk menentukan apakah spesies hiu lain berperan dalam fenomena ini dan apakah hal ini terjadi di tempat lain seperti terumbu karang.
"Sepertinya ini lebih dari sekadar hiu macan," kata Heithaus. "
Mungkin spesies yang lebih besar inilah yang memainkan peran besar dalam membantu membentuk ekosistem tempat mereka menjadi bagiannya, katanya.
Masa Kehamilan Tiga Tahun
Hiu diketahui memiliki pola reproduksi yang bervariasi. Rata-rata, hiu melahirkan setelah 11 atau 12 bulan kehamilan. Tetapi, beberapa hiu, seperti hiu berumbai dan hiu berjemur memiliki masa kehamilan hingga lebih dari tiga tahun.
Beberapa hiu, seperti hiu mako dan hiu banteng, melahirkan secara langsung. Sedangkan hiu lainnya, seperti hiu kucing, bertelur, kata Jasmin Graham, presiden dan CEO Minorities in Shark Sciences, yang berbasis di Bradenton, Florida.
Masa kehamilan yang panjang, dan fakta bahwa beberapa hiu membutuhkan waktu 10 hingga 12 tahun untuk mencapai kematangan seksual, seperti hiu putih besar, semakin memperburuk populasi yang dihancurkan oleh praktik penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan.
Hiu Tidak Bersuara
Hiu pada dasarnya adalah makhluk yang tidak bersuara, karena tidak memiliki organ untuk menghasilkan suara.
Alih-alih berbicara, hiu berkomunikasi melalui bahasa tubuh, seperti berjalan zig-zag, mengguncang-guncang, dan menggerakkan rahangnya.
BACA JUGA:
Merasakan Aliran Listrik
Hiu memiliki indra keenam. Mereka dapat menangkap arus elektromagnetik nanometerik. Indera ekstra ini dapat membantu mereka menavigasi lautan, menemukan mangsa hingga mencari pasangan.
"Impuls listrik sekecil apa pun yang dikirim otak mangsa ke jantungnya untuk memerintahkannya berdetak dapat dideteksi oleh hiu, sehingga mereka dapat menemukan mangsa yang tersembunyi dengan cukup efektif," terang Macdonald.
Dengan indera yang sangat tajam ini, hiu memburu hewan yang sakit dan lemah, sehingga memainkan peran penting dalam menjaga ekosistem laut tetap sehat.