Bagikan:

JAKARTA - Kejaksaan Agung Ukraina sedang menyelidiki serangan Rusia terhadap infrastruktur pertaniannya sejak Bulan Juli sebagai potensi kejahatan perang, kata kantor itu pada Hari Kamis.

Penembakan terhadap instalasi-instalasi pertanian meningkat, setelah Rusia menarik diri dari kesepakatan ekspor Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam dengan Ukraina pada tanggal 17 Juli.

"Secara keseluruhan, sejak awal invasi skala penuh, pasukan Rusia telah melakukan lebih dari 100 serangan terhadap infrastruktur biji-bijian dan pelabuhan Ukraina," kata kantor jaksa agung dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters 4 Agustus.

"Ukraina sedang menyelidiki tindakan-tindakan ini sebagai potensi kejahatan perang," katanya.

Pihak berwenang Ukraina telah meninjau lebih dari 97.000 laporan dugaan kejahatan perang, mengajukan tuntutan terhadap 220 tersangka di pengadilan domestik.

Jaksa penuntut Ukraina, bersama dengan Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag, sedang menyelidiki potensi kejahatan perang atas kampanye serangan udara pada musim dingin terhadap infrastruktur energi dan utilitas nasional Ukraina, serta serangan terhadap bendungan pembangkit listrik tenaga air Nova Kakhovka di wilayah Kherson selatan.

Moskow sebelumnya telah mengatakan, infrastruktur energi adalah target militer yang sah.

Rusia sendiri menggambarkan serangan baru-baru ini terhadap infrastruktur biji-bijian Ukraina, sebagai pembalasan atas serangan Ukraina terhadap sebuah jembatan yang melintasi Selat Kerch menuju Krimea yang digunakan untuk memasok pasukannya di Ukraina selatan.

Sebelumnya, kantor berita pemerintah Rusia, RIA, mengatakan pada Hari Rabu, infrastruktur yang diserang di Pelabuhan Izmail adalah tempat tinggal tentara bayaran asing dan perangkat keras militer. Sebuah bengkel angkatan laut juga menjadi sasaran, katanya.