China Intensifkan Upaya Penyelamatan Warga di Zhuozhou yang Terendam Banjir Akibat Topan Doksuri
Ilustrasi banjir di China. (Wikimedia Commons/Huangdan2060)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas China pada Hari Rabu mengirimkan ribuan petugas penyelamat ke Zhuozhou, kota yang dilanda banjir dengan lebih dari 600.000 penduduk di sebelah barat daya Beijing, sementara sisa-sisa Topan Doksuri terus meluluhlantakkan sebagian wilayah kota.

Kota Zhuozhou berada di Provinsi Hebei, yang telah terdampak badai terburuk yang menghantam China utara dalam kurun waktu satu dekade terakhir, menyebabkan sekitar 20 orang tewas.

Kota ini juga berbatasan dengan Beijing, yang diguyur curah hujan tertinggi dalam 140 tahun terakhir antara Hari Sabtu hingga Rabu dini hari, menurut data resmi, melansir Reuters 2 Agustus.

Pihak berwenang di Hebei telah mengumumkan keadaan darurat karena curah hujan rata-rata mencapai 355 mm (14 inci) sejak Hari Sabtu, curah hujan tertinggi setidaknya sejak Juli 2012. Lebih dari 134.000 penduduk Zhuozhou telah terkena dampaknya, dengan lebih dari seperenam populasi kota dievakuasi.

Jadi pertemuan beberapa sungai, Zhuozhou adalah salah satu kota yang paling parah terkena dampak banjir di Hebei karena air banjir bermigrasi ke hilir, menurut media pemerintah, menggenangi daerah permukiman dan mempengaruhi hampir 650 hektar lahan pertanian.

Biro keamanan publik setempat mengatakan pada Hari Selasa, kota tersebut menghadapi kekurangan air dan pemadaman listrik sebagian, menambahkan kota tersebut sangat membutuhkan rakit, jaket pelampung dan persediaan darurat.

Sebagai tanggapan, sekitar 9.000 petugas penyelamat telah dikirim ke Zhuozhou, dengan lebih banyak lagi tim penyelamat yang datang dari provinsi tetangga, Henan dan Shanxi, demikian dilaporkan oleh stasiun televisi pemerintah CCTV.

Terpisah, banyak penduduk Zhuozhou yang menggunakan media sosial untuk mengeluhkan lamanya upaya penyelamatan dan pemulihan.

"Kami menerima debit air banjir dari Beijing, jadi mereka seharusnya menyediakan kami dengan peralatan penyelamatan, tapi belum ada," tulis seorang netizen di Weibo.

Banjir juga melanda gudang-gudang di kota yang merupakan pusat logistik. Pihak berwenang Hebei mengatakan bahwa mereka telah membuka area pengalihan banjir di Sungai Yongding pada Hari Rabu untuk membantu meringankan banjir.

Saat air banjir mengalir ke selatan, pihak berwenang di Kota Gaobeidian telah mengungsikan 113.000 warga, serta membuka waduk untuk menampung kelebihan air, menurut laporan Xinhua.