Dor! Pelarian Residivis Begal di Lampung Berakhir, Terbujur Kaku Tertembus Peluru Polisi
Ilustrasi pistol dan selongsong peluru barang bukti peristiwa penembakan. (Unsplash)

Bagikan:

LAMPUNG - Perintah petugas untuk menyerah tak digubris. Bak belut, pria ini justru mencari celah kabur. Motornya digas, pistolnya ditodongkan. Subuh itu terakhir kali YE alias YUS (37) beringas.

Nama YE tersohor. Dia masuk daftar pencarian orang (DPO) di empat kabupaten Provinsi Lampung. Begal kambuhan ini bengis korbannya kerap dibuat tak berdaya. Untuk itu kesempatan melihatnya tak disia-siakan petugas.

"Pelaku tewas ditembus timah panas karena melawan saat ditangkap," kata Wakil Direktur Kriminal Umum (Wadirkrimum) Polda Lampung AKBP Hamid Andri Soemantri di Bandarlampung, Rabu 2 Agustus.

YE merupakan warga Kecamatan Jabung, Lampung Timur. Petugas mengaku telah lama mencari batang hidung YE. Namun, pelarian begal itu sulit diendus.

AKBP Hamid bilang, penangkapan YE memang dramatis. Antara YE dan petugas sempat baku tembak.

Namun, berakhirnya aksi YE tidak lain berkat laporan masyarakat. Pada Selasa 1 Agustus dini hari, keberadaan YE diketahui salah satu warga yang akhirnya melapor.

Sejurus kemudian anggota Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Polda Lampung dan Polres Lampung Selatan meluncur ke lokasi.

Sampai di lokasi di Jalan Simpang Pugung, Lampung Timur, YE terlihat sedang mengendarai motor bersama DPO lain diduga hendak melakukan kejahatan.

Saat ingin ditangkap, motor yang ditumpangi YE dan rekannya diarahkan ke petugas. Maksudnya tentu menabrak petugas, namun sia-sia. 2 DPO itu tancap gas kabur ke Desa Gunung Sugih, Lampung Timur.

"Tak ingin buruan lepas, anggota pun mengejar keduanya. Namun, tersangka mengeluarkan senjata api dan menembaki polisi," tuturnya.

Aksi baku tembak itu akhirnya berakhir dengan keadaan YE tertembus peluru.

"Anggota sempat membawa tersangka ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Akan tetapi, nyawanya tidak tertolong," imbuhnya.

Saat ini jenazah YE berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk keperluan autopsi.