Penurunan Angka Siswa Sekolah di Kediri, Disdik Cari Penyebabnya
Ilustrasi. Penjahit baju seragam sekolah melayani pembeli di Pasar Induk Rau Serang, Banten, Selasa 3 Juli 2018. (ANTARA FOTO-Asep F)

Bagikan:

KEDIRI - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kediri masih mencari solusi penyebab sejumlah sekolah di Kediri minim dapat murid pada tahun ajaran baru 2023.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Kabupaten Kediri Mokhamat Muhsin menyebutkan, ada dua Sekolah Dasar (SD) di kabupaten itu minim murid, sehingga pemerintah berencana melakukan merger.

"Satu sekolah di Gurah. Mungkin masyarakat punya pilihan sekolah lain yang lebih strategis dan aman. Di Gurah itu kanan dan kiri sudah jalan raya, masuk dan keluar jalan (jalan raya)," kata Muhsin di Kediri, Jawa Timur, Selasa 1 Agustus, disitat Antara.

Muhsin menjelaskan, SD di Kecamatan Gurah itu sudah tiga tahun belakangan mendapati jumlah siswanya semakin sedikit, termasuk pada tahun ini.

"Di Gurah itu dua atau tiga tahun ini (kekurangan murid). Banyak sekolah swasta juga. Bagi pemerintah, ketika sekolah tidak dapat murid karena tertampung di sekolah lain, jadi tidak masalah. Yang kami khawatirkan tidak dapat sekolah, di desa itu ada yang tidak sekolah," katanya.

Ia juga mengungkapkan di sekolah lain yang nihil murid adalah SD Kecamatan Ringinrejo. Di lokasi tersebut tidak ada murid, sehingga pemerintah berencana untuk melakukan merger. Bangunan sekolah itu juga akan dijadikan SMK sehingga murid-murid bersekolah di sekolah lainnya.

Saat ini pihaknya masih melakukan kajian terkait minimnya murid SD di sekolah tersebut. Di Kabupaten Kediri, hampir di setiap kecamatan ada sekolah yang minim dapat murid.

"Dinas pendidikan akan introspeksi kenapa. Sekarang ini, persaingan sekolah swasta juga banyak," katanya.

Sementara itu Kepala Sekolah SDN Sukorejo, Kecamatan Gurah Tri Wahyuni mengatakan, pada tahun ajaran baru ini sekolahnya hanya memperoleh satu siswa. Namun, hal tersebut tidak mempengaruhi proses belajar mengajar yang dilakukan guru.

"Dengan satu orang siswa tersebut, proses belajar mengajar masih tetap berjalan sebagaimana mestinya," tandasnya.

Terkait