Bagikan:

MANOKWARI - Pemerintah Provinsi (Pemrov) Papua Barat sedang menyiapkan pembangunan perpustakaan daerah berkonsep museum mini yang rencananya akan terletak di Manokwari.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Papua Barat Barnabas Dowansiba mengatakan perpustakaan itu nantinya bakal menyimpan seluruh arsip dan dokumen yang berkaitan dengan sejarah pembentukan Papua Barat.

"Perpustakaan itu memiliki peran literasi sekaligus museum mini. Sekarang tidak hanya berbicara buku, tapi dokumen yang memiliki nilai sejarah," katanya di Manokwari, Papua Barat, Selasa 1 Agustus, disitat Antara.

Menurutnya, perpustakaan itu akan dilengkapi dengan sarana prasarana berbasis perpustakaan digital. Bagi pengunjung yang lapar, berdiri juga stan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Selain itu, lanjut dia, ada lokasi penyimpanan pakaian adat dari tujuh kabupaten di Papua Barat, yaitu Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kaimana, dan Fakfak.

"Perpustakaan sekarang sudah multidimensi. Konsep besarnya ya menjadi museum mini. Semua karya asli orang Papua perlu dilestarikan," kata Dowansiba.

Saat ini, kata dia, ada dua lahan yang menjadi opsi untuk pembangunan perpustakaan berkonsep museum mini dengan luas masing-masing satu hektare dan satu hektare lebih.

Kedua lahan tersebut, terlebih dahulu dilakukan pengkajian oleh tim teknis pemerintah provinsi, sehingga pembangunan perpustakaan memberikan nilai manfaat bagi masyarakat Papua Barat.

"Lokasinya harus dikaji dulu, baik dari sisi strategis, legalitas lahan, harga, dan lainnya," ucap Dowansiba.

Dia menerangkan alokasi anggaran pembangunan perpustakaan tersebut, melalui dana alokasi khusus (DAK) fisik dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Dengan demikian, pemerintah provinsi akan segera menindaklanjuti dengan laporan jika seluruh kajian lahan pembangunan perpustakaan rampung.

"Kami sudah berkoordinasi dengan kementerian dalam hal ini Ditjen Aset. Setelah kajian rampung, kami laporkan ke gubernur, dilanjutkan ke kementerian," tuturnya.

Menurut dia, pemerintah daerah berkomitmen melestarikan seluruh nilai budaya dan sejarah orang asli Papua, dengan tujuan agar tidak tergerus oleh perkembangan era digitalisasi.

Pembangunan perpustakaan berkonsep museum mini merupakan wujud komitmen dari pemerintah daerah, sehingga generasi muda Papua dapat mengetahui sejarah secara komprehensif.

"Kalau tidak dilestarikan dari sekarang, generasi yang akan datang tidak akan mengetahui sejarah dan karya seni orang asli Papua," ucap Dowansiba.