PAPUA - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Perpusda) Kabupaten Manokwari membantah ada pegawainya yang mencari keuntungan melalui penjualan buku ke perorangan maupun sekolah.
Kepala Bidang Perpustakaan Perpusda Manokwari Wiwik Hariawan mengaku telah menerima tiga laporan mengenai penjualan buku mengatasnamakan Perpusda Manokwari. Termasuk mencatut namanya untuk menawarkan dan menjual buku.
"Sebenarnya sudah lama ada kejadiannya, tapi saya sempat abaikan. Tapi akhir-akhir bulan Oktober ini, muncul lagi keluhan serupa makanya saya harus luruskan bahwa itu tidak benar dan kami tidak pernah melakukan hal tersebut," ujar dia di Manokwari, Papua Barat, dikutip dari Antara, Rabu 2 November.
Wiwik menyatakan bersyukur sebab dari laporan yang diterimanya belum ada korban yang mengalami kerugian materil.
BACA JUGA:
Dia juga memastikan telah menyampaikan agar baik perorangan maupun sekolah tidak menanggapi jika ada penawaran dan penjualan buku yang mencatut namanya dan mengatasnamakan Perpusda Manokwari.
"Saya sudah sampaikan hal ini juga kepada pihak-pihak sekolah termasuk Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Manokwari bahwa kami tidak pernah melakukan itu," kata dia.
Ia menyatakan modus penipuan itu dilakukan orang-orang tertentu dengan menggunakan kartu tanda anggota Perpusda Manokwari disertai penawaran buku untuk dibeli.
Namun, Wiwik belum mendapat kepastian buku apa saja yang ditawarkan orang-orang tersebut kepada calon korban dari sekolah maupun perorangan.
"Untungnya tidak ada yang percaya karena saya juga tidak pernah berbuat seperti itu," kata dia.
Dia memastikan belum ada rencana untuk melaporkan kejadian tersebut kepada polisi lantaran tidak adanya korban yang mengalami kerugian material.