Bagikan:

JAKARTA - Seorang anggota senior parlemen Israel mengatakan pada Hari Minggu, pemulihan hubungan dengan Arab Saudi tampaknya tidak akan terjadi dalam waktu dekat, mengutip apa yang ia gambarkan sebagai poin-poin penting dalam negosiasi yang saat ini sedang berlangsung antara Riyadh dan para mediator Amerika Serikat.

Presiden AS Joe Biden, yang telah mengirim penasihat keamanan nasionalnya ke Arab Saudi untuk membahas kemungkinan kesepakatan normalisasi dengan Israel yang ia anggap sebagai prioritas kebijakan, mengatakan pada Hari Jumat, "ada pemulihan hubungan yang mungkin sedang berlangsung".

Gagasan tersebut telah dibahas sejak Arab Saudi memberikan persetujuan diam-diam kepada negara-negara tetangga di kawasan Teluk, seperti Uni Emirat Arab dan Bahrain untuk menjalin hubungan dengan Israel pada tahun 2020. Namun Riyadh belum mengikutinya, dengan mengatakan tuntutan Palestina harus dipenuhi terlebih dahulu.

"Saya pikir masih terlalu dini untuk berbicara tentang kesepakatan yang sedang dalam proses," kata Yuli Edelstein, kepala Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset dan anggota senior Partai Likud Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, kepada Radio Angkatan Darat Israel, melansir Reuters 30 Juli.

Lebih jauh dia menepis kemungkinan kebuntuan antara pemerintahan sayap kanan PM Netanyahu dan tujuan kenegaraan Palestina yang terpecah secara politik adalah hambatan utama.

"Bagaimana saya harus mengatakannya dengan hati-hati? Ada klausul-klausul yang jauh lebih penting atau bermasalah daripada deklarasi ini dan itu di wilayah Palestina," ungkapnya.

"Sebagian besar wacana Saudi ada pada Amerika, dan bukan pada kami," tambahnya, seraya mengatakan bahwa dalam hal tuntutan Riyadh kepada Washington, "ada beberapa hal yang dapat kami terima dengan lebih baik, dan ada juga yang tidak dapat kami terima dengan baik."

Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi, yang ditanya oleh para wartawan ketika ia memasuki rapat kabinet mingguan apakah akan ada kemajuan dalam pembicaraan dengan Saudi, mengatakan: "Saya harap begitu."

Diketahui, Arab Saudi mencari kerja sama AS dalam membangun program nuklir sipil di negaranya. Media AS dan Israel juga telah melaporkan upaya-upaya Arab Saudi untuk meningkatkan impor pertahanan AS.

Terpisah, PM Netanyahu mengatakan pada Hari Minggu, Israel akan membangun perluasan jalur kereta api senilai 100 miliar shekel (27 miliar dolar AS) yang akan menghubungkan daerah-daerah terpencil ke metropolitan Tel Aviv dan, di masa depan, dapat menyediakan jalur darat ke Arab Saudi.