JAKARTA - Penyuap eks Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan, Harun Masiku yang buron dikabarkan ada di Kamboja. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak mau langsung percaya kabar itu.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata bilang pihaknya akan melakukan pengecekan. Sebab, mereka tak mau pulang dengan tangan kosong seperti saat Harun dikabarkan berada di Malaysia.
“Kemarin ada informasi katanya ke Malaysia. Kami sudah kirim tim untuk menindaklanjuti informasi itu, sudah penyidik kami kirim ternyata kosong,” kata Alexander yang dikutip Kamis, 27 Juli.
Alexander memastikan Harun bakal diburu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Koordinasi juga terus dilakukan oleh pihak Polri sejak pencarian dimulai.
“Dari dulu. Kita minta diterbitkan red notice, sudah. Ke Interpol, sudah,” tegasnya.
Sebelumnya, Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri menindaklanjuti informasi buronan Harun Masiku. Dia dikabarkan berada di Kamboja dan berganti kewarganegaraan.
"Kami akan tindak lanjuti, kerja sama dengan KPK dan interpol serta otoritas Kamboja," kata Kepala Divhubinter Polri Irjen Krishna Murti dikutip ANTARA, Rabu 26 Juli.
Sebagai pengingat, KPK masih mengejar tiga buronannya. Mereka adalah Kirana Kotama yang dicari sejak 2017 karena dugaan suap pengajuan revisi alih fungsi hutan di Provinsi Riau pada 2014 kepada Kementerian Kehutanan.
BACA JUGA:
Kedua, Paulus Tannos yang tersandung kasus dugaan korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP). Dia saat ini berada di Singapura.
Terakhir, eks caleg Harun Masiku juga masih buron. Tersangka pemberi suap ke eks Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan itu masih belum diketahui keberadaannya.