Bagikan:

JAKARTA – Ridho, remaja di Cipete yang menjadi korban pemukulan warga karena dituding pencuri motor, memaafkan para pelaku yang memukulinya. Ia menyadari memang terjadi salah paham antara warga dengan dirinya.

Setelah kasus ini berlanjut di kantor polisi, diketahui kronologis sesungguhnya bagaimana Ridho diamuk warga, padahal dia sendiri menjadi korban begal handphone.

Ketua RW setempat bernama Eko Raharjo menjelaskan, warga mengira Ridho adalah pencuri motor, sebab warga melihat Ridho sempat berboncengan dengan dua orang pelaku begal handphone.

Ridho menjelaskan bahwa saat itu ia bertemu dengan dua orang pria yang menuduhnya mencuri handphone. Ridho pun diminta oleh dua pelaku ikut dengan naiknya motor Honda Scoopy. Pelaku yang berjumlah dua orang itu memboncengi korban ke suatu tempat. Setibanya di lokasi, Ridho diminta untuk menjukkan handphone-nya.

“Jadi itu modusnya. ya sudah setelah dibonceng bertiga, dia duduk di belakang. Sampai di salah satu gang pelaku bilang, 'coba tunjukin HP-nya. (Kemudian setelah ditunjukin) HP dia (Ridho) langsung di bawa kabur,” kata Eko saat ditemui di kantornya, Rabu, 26 Juli.

Pelaku yang telah berhasil mencuri handpone Ridho langsung melarikan diri. Ridho pun berusaha mengejar dan berteriak maling.

Namun nahas, alih-alih meminta tolong untuk dibantu mengejar pelaku, Ridho justru ditangkap warga karena dituduh mencuri sepeda motor.

“Karena handphone-nya dibawa kabur, dia teriak dong. 'Maling-maling', nah warga keluar kan. Pas keluar, warga bingung maling yang mana. Mereka tangkep korban dan dipukuli,” ucapnya.

“Jadi saat boncengan terekam dalam kamera CCTV, motor yang terlihat CCTV itu kabur, dua pelaku itu. Disusul Ridho teriak maling, dia ngejar. Jadi disitulah warga mungkin hanya melihat sepintas, tahunya warga si Ridho ini berkomplot dengan dua orang itu, diamankanlah sama warga,” tambahnya.

Selain itu, warga yang melakukan penganiayaan memiliki anggapan bahwa orang bertato merupakan pelaku kejahatan.

"Karena tato kan identik dengan narapidana, image-nya kan jelek juga kalau ada tato, apalagi di tangan. Mungkin ada warga yang masih berpikiran seperti itu," ujar dia.

Eko mengatakan, saat ini pihaknya masih mendata warga yang terlibat penganiayaan berdasarkan video yang beredar di media sosial.

"Nah kemungkinan yang di video itu kan pendek durasinya, yang memukul dan enggak memukul masuk video. Makanya nanti akan berkembang, dari satu pelaku merembat ke pelaku lainnya," kata Eko.

Eko menjelaskan, pihaknya telah menggelar pertemuan dengan pihak terkait dalam kasus. Dalam pertemuan itu, Ridho menyebut jika masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan. Namun, warga yang bersangkutan harus memulihkan nama Ridho yang dianggap pencuri motor.

"Intinya dia minta diselesaikan secara kekeluargaan, tapi yang paling penting itu memulihkan nama baik Ridho," tutupnya