Bagikan:

JAKARTA - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyatakan duet antara Ganjar Pranowo dan Erick Thohir berpotensi memenangkan Pilpres 2024. Hal itu terlihat dari simulasi survei terbaru yang dilakukan pada 20-24 Juni 2023.

Peneliti utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi menyampaikan pasangan Ganjar-Erick unggul signifikan jika bertarung dengan pasangan Prabowo Subianto-Airlangga Hartarto dan pasangan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono.

“Kalau Ganjar sama Erick itu lebih unggul dibanding Prabowo-Airlangga,” ujar Burhanuddin dalam rilis resmi secara virtual, Minggu 23 Juli.

Dalam simulasi ini, Ganjar-Erick berhasil memperoleh dukungan 37,7 persen. Sedangkan Prabowo-Airlangga sebesar 33,2 persen dan Anies-AHY sebesar 21,8 persen. Adapun responden yang belum menjawab dalam simulasi itu sebanyak 7,3 persen.

Dalam simulasi kedua, Burhanuddin berkata Ganjar-Erick juga berhasil menang dari pasangan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka dan pasangan Anies-AHY.

Dalam simulai ini, Ganjar-Erick memperoleh dukungan 37,3 persen. Sedangkan Prabowo-Gibran sebesar 32,6 persen dan Anies-AHY sebesar 22,7 persen. Responden yang belum menjawab dalam simulasi itu sebanyak 7,4 persen.

Dalam simulasi ketiga pun demikian, Burhanuddin menyebut pasangan Ganjar-Erick berhasil unggul dari Prabowo-Muhaimin Iskandar dan Anies-AHY.

Pasangan Ganjar-Erick mengoleksi dukungan sebesar 37,6 persen. Sedangkan Prabowo-Muhaimin sebesar 32,7 persen dan Anies-AHY sebesar 22,1 persen. Responden yang belum menjawab dalam simulasi itu sebanyak 7,6 persen.

Diketahui, populasi survei Indikator adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error-MoE) sekitar ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.