JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir sempat digadang-gadang menjadi calon wakil presiden (cawapres) yang miliki elektabilitas tinggi untuk mendampingi Prabowo Subianto.
Namun, gagal seiring dengan terpilihnya Gibran Rakabuming Raka untuk menemaninya dalam kontestasi Pilpres 2024.
Meski gagal maju di Pilpres 2024, Erick Thohir tak ambil pusing.
Di tengah isu gagal maju jadi cawapres Prabowo Subianto, Erick justru mengungkapkan hasil kerjanya selama empat tahun menjadi Menteri BUMN.
Melalui akun Instagram resminya @erickthohir, ia mengatakan, selama empat tahun ini telah melakukan transformasi menyeluruh di Kementerian BUMN maupun perusahaan pelat merah. Hasilnya, kata dia, telah mengukir capaian dan kontribusi positif.
“Mulai dari upaya transformasi tata kelola di Kementerian BUMN guna menguatkan DNA korporasi kelas dunia di Kementerian BUMN dan BUMN, menjalankan Gerakan Bersih-Bersih BUMN hingga membuahkan hasil peningkatan kinerja BUMN yang semakin menggembirakan,” tulisnya dikutip Senin, 23 Oktober.
Menurut Erick, transformasi adalah keharusan untuk menjadikan BUMN semakin sehat, tangguh, profesional, kompetitif dan berkelas dunia. Ini penting karena BUMN adalah benteng ekonomi dan lokomotif kemajuan.
“Agar BUMN dapat lebih optimal dalam melayani masyarakat, menjadi penyeimbang pasar, memberikan dampak sosial dan menghasilkan pendapatan bagi negara,” katanya.
Kata Erick, transformasi ini akan terus berlanjut untuk mendukung terwujudnya Indonesia Maju sebagaimana visi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin yang memasuki usia kepemimpinan empat tahun.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, hasil survei teranyar dari Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa Menteri BUMN Erick Thohir mampu menambah suara dukungan publik terhadap bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto.
Survei mencatat, apabila Prabowo Subianto diduetkan dengan Erick Thohir meraih dukungan tertinggi sebesar 38,8 persen, disusul pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan raihan sebesar 32,6 persen, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebesar 21,2 persen.
“Pada simulasi tiga pasangan, duet Prabowo-Erick lebih unggul dibandingkan Anies-Muhaimin atau Ganjar-Mahfud,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei dikutip dari Antara, Jumat, 20 Oktober.