Johanis Tanak Minta Dewas KPK Tunda Sidang Etik Buntut Chat dengan Pejabat Kementerian ESDM
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak (Tsa Tsia/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak minta Dewan Pengawas KPK menunda sidang etik pada Senin, 24 Juli. Alasannya, dia sedang cuti sehingga tak yakin bisa hadir.

"Kebetulan saya masih cuti sampai Rabu baru masuk kantor. Jadi saya minta mundur waktunya," kata Johanis kepada VOI, Jumat, 21 Juli.

Johanis memastikan permintaan ini sudah diajukan dan bukan bertujuan untuk mengulur waktu. Dia menyatakan siap untuk menjalani sidang etik buntut percakapannya dengan Plh Dirjen Minerba Kementerian ESDM Idris Sihite.

"Pada dasarnya saya siap menghadapi hal tersebut. Saya dianggap melanggar kode etik tapi saya sendiri merasa tidak melanggar," tegasnya.

Sebelumnya, Dewan Pengawas KPK memutuskan mengusut dugaan pelanggaran etik terkait percakapan itu karena Johanis tak mau memberikan telepon genggam miliknya. Padahal, tim akan melakukan pemeriksaan ada tidaknya percakapan antara Johanis dan Idris.

Adapun foto berisi percakapan antara Johanis Tanak dan Plh Dirjen Minerba Idris Sihite jadi sorotan setelah diunggah akun Twitter anonim, @dimdim0783. Terdapat beberapa tangkapan layar yang membahas tentang pekerjaan dan terdapat kalimat 'di belakang layar'.

Selain itu, akun anonim ini mengungkap ada pembahasan soal Izin Usaha Pertambangan (IUP) antara keduanya. Menanggapi ini, Johanis Tanak menyebut pembicaraan itu terjadi sebelum dirinya dilantik sebagai pimpinan.

Dia mengaku sudah berteman dengan Idris saat masih sama-sama di Kejaksaan. Johanis juga mengklaim tak tahu lawan bicaranya itu sudah menjadi Plh Dirjen Minerba karena sebelumnya dia menjabat sebagai Kabiro Hukum di Kementerian ESDM.