SULUT - Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Yudia P Tatipang mengatakan, gempa guguran Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut), masih tinggi.
"Pada periode pengamatan pukul 06.00 Wita hingga 12.00 Wita (Selasa 18 Juli) terekam sebanyak 29 kali gempa guguran," kata Yudia di Manado, Sulut, Selasa 18 Juli, disitat Antara.
Pada periode pengamatan sebelumnya, mulai pukul 00.00 Wita hingga 06.00 Wita, Pos PGA Karangetang merekam sebanyak 38 kali gempa guguran.
Yudia pun mengimbau agar warga berhati-hati dan tetap mematuhi radius bahaya yang telah direkomendasikan sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Potensi awan panas guguran masih potensial terjadi karena semakin banyak material vulkanik yang menumpuk di puncak atau badan gunung, dan sesekali bisa runtuh," ujarnya.
Bahaya berikutnya, lanjut dia, adalah banjir material vulkanik yang dari sejumlah sungai atau kali yang berhulu dari puncak kawah Karangetang.
BACA JUGA:
Dia menjelaskan, pada periode pengamatan pukul 06.00 Wita hingga 12.00 Wita, guguran lava dari ujung leleran/terkadang dari puncak mengarah ke Kali Kahetang sejauh 1.750 meter.
Selanjutnya, ke Kali Batuawang dan Kali Batang sekitar 1.000 meter, ke Kali Timbelang lebih kurang 800 meter, dan ke Kali Beha Barat sekitar 1.500 meter.
"Aktivitas guguran lava ini terkadang menimbulkan kepulan asap putih kelabu tipis sampai sedang. Sementara asap kawah dua putih tipis bertekanan lemah dengan ketinggian sekitar 25 meter," tandasnya.