JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut pemerintahnya tidak akan membiarkan serangan terhadap jembatan Krimea, sementara sekutunya menyebut sikap tegas perlu diambil terhadap para pelaku serangan yang disebut sebagai tindakan teroris tersebut.
Menanggapi serangan terhadap jembatan Kyiv, Presiden Putin mengatakan Kementerian Pertahanan tengah mempersiapkan balasan yang setimpal.
"Tentu saja, tanggapan Rusia akan menyusul. Kementerian pertahanan sedang mengerjakan rencana yang sesuai," ujarnya dalam pertemuan pemerintah, mengutip TASS 18 Juli.
Di akhir pertemuan online yang disiarkan televisi dengan pejabat nasional dan regional seputar serangan Jembatan Krimea, Presiden Putin menyebutnya sebagai tindakan yang kejam dan tidak masuk akal, karena jembatan itu "sudah lama tidak digunakan untuk transportasi militer," seperti dikutip dari Reuters.
Terpisah, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev yang juga sekutu dekat Presiden Putin, mendesak negaranya untuk menggunakan kekuatan, serta langkah-langkah yang ditargetkan dan 'jauh dari manusiawi' untuk melawan teroris, setelah serangan terbaru di Jembatan Krimea.
"Rekam jejak global dan pengalaman kami sendiri menunjukkan, tidak ada gunanya menggunakan sanksi internasional, atau mengeluarkan peringatan terhadap teroris. Mereka hanya memahami bahasa kekerasan. Hanya langkah-langkah yang ditargetkan dan sangat tidak manusiawi (yang harus diambil)," tulis Medvedev di saluran Telegram-nya.
Oleh karena itu, lanjut Medvedev, "rumah mereka sendiri dan rumah kerabat mereka harus diledakkan" seraya menyerukan upaya "untuk mencari dan menghabisi kaki tangan mereka."
Ia menepis anggapan bahwa mengadili para pelaku adalah hal yang membosankan.
"Menghilangkan komandan tertinggi dari unit-unit teroris adalah kuncinya," ujarnya, menggambarkan misi tersebut sebagai "sulit tapi mungkin."
BACA JUGA:
Diketahui, otoritas Rusia mengatakan sepasang suami-istri tewas, sementara anak mereka yang berusia 14 tahun terluka akibat serangan di Jembatan Krimea.
Kyiv tidak secara resmi mengklaim bertanggung jawab, tetapi media Ukraina mengatakan dinas keamanan Ukraina telah mengerahkan drone maritim ke jembatan tersebut.
Serangan itu mirip dengan yang terjadi pada Bulan Oktober, yang secara implisit diklaim oleh Ukraina, membuat jembatan jalan raya dan rel kereta api tidak berfungsi untuk sementara waktu.