Ketua DPRD DKI Tegur Dishub Soal Anggotanya Sok Cegat Mobil di Jalan
Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi usai diperiksa KPK hari ini (Diah Ayu/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menghadiri focus group discussion (FGD) penanganan kemacetan di Jakarta. Dalam sambutannya, Prasetyo menegur Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo.

Kepada Syafrin, Prasetyo mengadukan soal petugas Dishub DKI yang sembarangan mencegat mobil pribadi di jalan. Sebab, hal ini justru menambah kepadatan lalu lintas.

"Saya minta Pak Syafrin, anggotanya di lapangan juga jangan 'celelekan' di lapangan. Sok cegat cegat mobil orang. Akhirnya apa yang terjadi? Macet lagi," kata Prasetyo di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis, 7 Juli.

Di samping itu, Prasetyo juga merasa sebal dengan sikap pengembang perumahan-perumahan di Jakarta yang kini kerap menutup portal jalan di lingkungan cluster-nya.

Padahal, Menurut Prasetyo, jalan perumahan bisa menjadi jalur alternatif bagi pengendara kendaraan pribadi untuk menghindari kepadatan lalu lintas di jalan-jalan protokol.

"Di perumahan cluster-cluster itu kan ada portal-portal. Dulu zaman saya kecil, saya di Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, saya tinggal di situ, orang kalau macet di tengah protokolnya, dia ngambil jalan tembusan-tembusan itu, Pak," urai Prasetyo.

"Sekarang ini, terus terang saja. Mohon maaf, mungkin di sini ada pengembang, ini seenaknya dia saja. Dia tutup, dia enggak kasih buka. Kita enggak bisa lewat. Akhirnya apa yang terjadi? (Jalan) protokol lagi yang dikejar. Ya macet, Pak," lanjutnya.

Prasetyo juga menyinggung soal aturan mengenai kewajiban masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi juga harus menyediakan garasi di kediamannya. Hal ini tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang transportasi.

Sayangnya, aturan ini belum dipatuhi oleh semua masyarakat. Politikus PDIP ini juga memandang bahwa Pemprov DKI juga tak secara intensif mengawasi penegakan aturan wajib garasi tersebut.

"Sebetulnya kalau macet masih bisa dihalangi dengan aturan-aturan yang sudah ada di perda-perda kita. Pada saya kunjungan kerja ke Jepang, itu salah satu contoh adalah satu rumah punya garasi satu, ya mobilnya satu. Ini solusinya. saya minta aturan-aturan itu dipakai," jelas dia.

Oleh karena itu, Prasetyo berharap FGD yang digelar hari ini bisa memunculkan solusi mengatasi kemacetan Jakarta, baik lewat implementasi pengaturan jam kerja maupun cara-cara lainnya.

"Kalau ini enggak digerakkan, Pak, hanya pertemuan begini saja enggak ada putusannya, enggak ada gunanya, Pak, pertemuan ini," imbuh Prasetyo.