Jokowi: Aturan Turunan UU Cipta Kerja Selesai Pekan Depan, Investor Dalam dan Luar Negeri Antusias
Presiden RI, Joko Widodo. (Foto: Dok. Setkab)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah saat ini tengah fokus menarik minat investor dalam maupun luar negeri. Hal ini sebagai salah satu upaya percepatan pemulihan ekonomi jangka menengah dan jangka panjang. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan aturan turunan UU Cipta Kerja akan segera selesai pada pekan depan.

Adapun aturan turunan tersebut berupa rancangan peraturan pemerintah (RPP) dan rancangan peraturan presiden (Raperpres).

"Saat ini PP dan Perpres yang dibutuhkan dalam pelaksanaan sudah pada tahap finalisasi dan mungkin beberapa minggu ke depan ini akan segera selesai," tuturnya, dalam acara 'Economy Recovery: How to Accelerate Economic Growth', Rabu, 27 Januari.

Kepala negara ini mengklaim, aturan turunan UU Cipta Kerja akan membuat implementasi reformasi dan transformasi struktural bisa segera dilakukan. Ia menjamin implementasinya akan berjalan dengan baik, sehingga tujuan dari penerbitan aturan itu bisa tercapai.

Bahkan, Jokowi berujar antusias dari investor pun tinggi dalam merespons penerbitan UU Cipta Kerja karena dapat memperbaiki iklim investasi. Selain itu dapat menambah daya saing industri nasional untuk bersaing di pasar internasional.

"Antusias investor dari dalam dan luar negeri juga kelihatan semakin meningkat setelah terbitnya UU Cipta Kerja ini," katanya.

Di sisi lain, hal ini akan bisa membuat Indonesia meningkatkan aliran investasi ke dalam negeri, khususnya berupa investasi yang ramah lingkungan dari hulu hingga hilir. Salah satunya ke rencana pembangunan industri mobil dan baterai listrik.

Lebih lanjut, Jokowi ingin kedua industri itu bisa segera beroperasi dan besar di Indonesia. Menurut Jokowi, investasi yang ramah lingkungan perlu diraih karena permintaan pasar ke depan lebih menyasar produk hijau yang rendah karbon dan efisien.

"Green product, green economy yang low karbon dan efisien akan menjadi primadona industri ke depan. Green economy ini akan menjadi social inclusion. Spirit untuk menyetarakan kesetaraan sosial, mengurangi risiko lingkungan, efisien sumber daya, saya kira ke depan akan terus kita kembangkan dan antisipasi," ucapnya.

Tak ketinggalan, Jokowi melihat modal investasi penting bagi Indonesia untuk memantapkan diri dalam rantai pasok global.

"Ini akan menjadi sebuah sinyal Indonesia akan menjadi motor bagi perkembangan industri masa depan yang berpengaruh dan disegani," katanya.