Bagikan:

JAKARTA – Seekor gorila di Kebun Binatang San Diego, California, Amerika Serikat menjalani terapi antibodi monoklonal setelah dikonfirmasi tertular COVID-19 bulan ini.

Dilansir VOI dari NRP, gorila tersebut bernama Winston dan diketahui positif COVID-19 setelah dirinya mengalami beberapa gejala, seperti batuk ringan. 

Staf dokter hewan kemudian prihatin dengan kondisi Winston, lantaran usia dan mamalia tersebut diketahui mengidap penyakit jantung.

Selanjutnya, staf kebun binatang berkonsultasi dengan para spesialis sebelum merawat Winston dengan obat jantung, antibiotik, dan terapi antibodi monoklonal.

gorila
Ilustrasi Gorila. (Adam Soukup/Unsplash)

Meskipun demikian, pengobatan antibodi monoklonal yang dilakukan kepada Winston tersebut tidak diizinkan untuk digunakan manusia. 

Pengobatan antibodi monoklonal adalah perawatan versi sintetis atas imun tubuh alami. Metode tersebut dianggap efektif mengurangi efek virus. 

Selain itu, tim dokter hewan yang merawat Winston yakin metode tersebut berkontribusi pada kemampuan imun dalam mengatasi virus.

Kemudian, staf dokter hewan juga mendapatkan vaksin khusus untuk melidungi hewan dari virus corona. Vaksin protein tersebut berbeda dengan yang digunakan manusia lantaran telah dimurnikan dan di-rekombinasi.

Selain Winston, anggota staf kebun binatang San Diego telah mulai mengidentifikasi calon hewan yang akan mendapatkan vaksin tersebut.

Diketahui sebanyak delapan gorila di kebun binatang tersebut kini dalam kondisi sehat, dapat makan, minum, dan berinteraksi sosial. 

Meskipun gorila-gorila tersebut menuju pemulihan penuh para tim masih bekerja dengan spesialis perawatan satwa liar, ahli kesehatan, dan peneliti ilmiah untuk merawat hewan.

Kini kasus Winston telah menjadi bahan pembelajaran untuk membantu satwa liar dalam perawatan COVID-19. Harapannya, kasus tersebut dapat diteruskan lebih dari 200 kebun binatang di seluruh dunia.