JAKARTA - Presiden Joko Widodo menargetkan satu juta tenaga kesehatan yang divaksin dalam waktu dekat ini.
Kata dia, di awal vaksinasi gelombang pertama, pemerintah baru mendapatkan kurang lebih 250 ribu vaksinator yang berasal dari tenaga kesehatan. Kemudian, jumlahnya melonjak tajam, karena sehari bisa ada 50 ribu vaksinator.
"Kita harapkan memang targetnya karena kita memiliki 30 ribu vaksinator yang ada kurang lebih 10 ribu puskesmas kita, maupun di 3.500 rumah sakit kita, kita harapkan sebetulnya paling tidak bisa 900 sampai satu juta yang bisa divaksin. Ini target tapi ini memang perlu waktu, manajemen lapangan yang baik dan ini yang selalu saya sampaikan kepada Menkes," kata Jokowi usai melaksanakan vaksinasi kedua, Rabu, 27 Januari.
Dia menambahkan, tenaga kesehatan jadi prioritas utama untuk penerima vaksin ini. Setelah tenaga kesehatan, ada TNI, Polri dan pelayan publik serta masyarakat.
"Saya kira di bulan Februari sudah bisa masuk ke sana (masyarakat menerima vaksin)," kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan vaksinasi COVID-19 tahap kedua pada Rabu pagi, 27 Januari. Jokowi divaksin tahap pertama pada Rabu, 13 Januari.
BACA JUGA:
Diketahui, vaksin yang diproduksi oleh Sinovac memang membutuhkan dua kali penyuntikan dengan dosis sebanyak 0,5 mililiter dan berjarak waktu 14 hari.
Sama seperti vaksinasi pertama, kegiatan ini akan disiarkan secara langsung melalui akun YouTube Sekretariat Presiden.
Selanjutnya, usai menerima vaksinasi, eks Gubernur DKI Jakarta itu bakal melantik Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri di Istana Negara untuk menggantikan Jenderal Idham Azis yang memasuki masa pensiun.
"Pelantikan Kapolri juga rencananya akan dilakukan besok, setelah Bapak Presiden menerima vaksinasi," ungkap Heru.