Menkes Budi Targetkan Proses Vaksinasi Bagi Tenaga Kesehatan Rampung Akhir Februari
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin divaksin tahap dua (Foto: Tangkapan layar)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kesehatan menargetkan vaksinasi terhadap para tenaga kesehatan (nakes) akan rampung pada akhir Februari. Tercatat, jumlah nakes di seluruh Indonesia mencapai 1,5 juta orang.

"(Vaksinasi) 1,5 juta tenaga kesehatan kita bisa selesaikan di akhir Februari," ucap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam webinar bertema 'Vaksin COVID-19 untuk Indonesia Bangkit', Sabtu, 30 Januari.

Sejauh ini, tecatat sudah 490 ribu nakes sudah menerima vaksinasi. Sehingga, ditargetkan di awal hingga pertengahan Februari jumlah nakes yang sudah divaksin mencapai 500 ribu orang.

"Diharapkan sampai akhir bulan ini, kita sudah bisa dalam 2 minggu sudah bisa melakukan vaksinasi ke 500 ribu (tenaga kesehatan)," kata dia.

Dalam proses vaksinasi dibutuhkan sekitar 3 juta dosis vaksin yang akan disuntikkan sebanyak dua kali untuk meningkatkan kekebalan tubuh setiap anggota tenaga nakes. 

Kemudian, usai vaksinasi terhadap nakes rampung, nantinya giliran para petugas pelayanan publik yang disuntik vaksin. Rencananya vaksinasi terhadap petugas pelayanan publik dimulai pada awal Maret.

"Kita akan masuk ke pelayanan publik (seperti) TNI dan Polri masuk dalam kategori ini. Jadi diharapkan mulai awal Maret kita sudah bisa melakukan suntikan untuk layanan publik," kata dia.

Vaksinasi Masyarakat Dimulai Bulan April

Proses vaksinasi akan dilanjutkan dengan target 70 persen masyarakat Indonesia akan menerima vaksin COVID-19 pada bulan April mendatang. Kata menkes Budi, vaksinasi akan dilakukan secara bertahap dan cepat. 

"Diharapkan di akhir April atau pertengahan April kita sudah bisa memulai membuka terhadap seluruh penduduk Indonesia untuk dilakukan vaksinasi," ungkapnya. 

Dijelaskannya penyuntikan vaksin kepada masyarakat akan terus dipantau, untuk mengetahui efek kekebalan. Sebab, belum diketahui durasi kekebalan dari COVID-19 yang ditimbulkan dari empat vaksin itu.

"Kenapa perlu cepat? karena sampai sekarang kita belum tahu bapak ibu, vaksin ini kekebalannya beberapa lama bertahan karena memang belum ada yang selesai secara lengkap uji klinis tahap ke-3," tandas dia.

Adapun sebelumnya, Indonesia membutukan 426 juta dosis vaksin. Dengan angka perhitungan 188 juta penduduk Indonesia bakal menerima vaksinasi secara bertahap.