2.779 Anak di Karawang Masih Menderita Stunting
Suasana pengukuran kesehatan anak mencegah stunting. (ANTARA)

Bagikan:

JABAR - Sebanyak 2.779 anak di Kabupaten Karawang menderita stunting di tengah masifnya program penurunan stunting yang digulirkan pemerintah daerah (pemda) setempat.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Karawang, Sofiah, mengatakan, ribuan kasus itu berdasarkan hasil penimbangan pada Februari 2023.

Kasus stunting di wilayah Karawang itu tersebar di hampir seluruh kecamatan sekitar Karawang. Namun kasus stunting tertinggi berada di Kecamatan Kotabaru, sebanyak 341 anak.

Sedangkan di Kecamatan Pakisjaya, kata Sofiah, dilaporkan tidak ditemukan adanya kasus stunting.

Meski masih ditemukan ribuan kasus stunting, Sofiah menyebutkan kalau dari tahun 2022 hingga 2023 terjadi penurunan kasus stunting di wilayah Karawang. Penurunannya, dari angka 20,6 persen menjadi 14 persen.

Sofiah mengaku, pihaknya akan terus menekan jumlah kasus stunting, di antaranya dengan melibatkan 7 ribu orang tim pendamping serta 5.637 orang tim pendamping keluarga dalam upaya menekan kasus stunting.

"Tim pendamping, mereka semuanya bergerak untuk sama-sama mengejar target zero stunting di Karawang," kata dia di Karawang, Jawa Barat (Jabar), Senin 26 Juni, disitat Antara.

Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana menyampaikan agar seluruh elemen masyarakat bisa ikut serta berperan dalam upaya penurunan angka stunting menjadi 8 persen.

"Semua keluarga di Karawang harus bebas stunting untuk Indonesia maju. Kita membutuhkan bantuan banyak pihak, bagaimana caranya anak-anak Karawang harus tumbuh dan berkembang dengan baik, sehat juga cerdas,” katanya.

Untuk satu ini Pemkab Karawang memiliki program bapak asuh anak stunting yang dalam waktu beberapa bulan ke depan akan kembali digalakkan, karena program itu cukup signifikan dalam menurunkan angka stunting.