Bagikan:

JABAR - Wakil Bupati (Wabup) Karawang Aep Syaepuloh menargetkan stunting di wilayahnya turun 9-8 persen pada 2023. Hal itu menindaklanjuti instruksi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Sesuai instruksi gubernur dan bupati, minimal angka stunting di Karawang turun satu digit di tahun 2023 ini. Tapi targetnya turun 9-8 persen atau lebih rendah," katanya di Karawang, Jawa Barat, Rabu 15 Februari, disitat Antara.

Wabup mengatakan untuk mencapai target itu sejumlah strategi telah disiapkan Pemkab. Adapun di antaranya dengan meminta Dinas Kesehatan Karawang untuk menyiapkan data base stunting berupa dash board.

Melalui data yang riil dan terintegrasi antara Dinas Kesehatan dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang, kata dia, diharapkan program intervensi penurunan stunting menjadi lebih baik dan tepat sasaran.

"Untuk program Bapak Asuh Anak Stunting, Karawang sudah berjalan. Program ini akan kembali bergulir di tahun ini," ujarnya.

Kepala DPPKB Karawang, Sofiah mengatakan, keberhasilan penurunan stunting di Karawang di antaranya karena ada peran tim pendamping keluarga yang jumlahnya 5.637 orang.

Menurut dia, tim pendamping keluarga bertugas melakukan monitoring, pendampingan, dan edukasi kepada anak stunting di Karawang. Hasilnya, berdasarkan data EPPGM dan SSGI tahun 2022 jumlah anak stunting di Karawang mengalami penurunan yang signifikan.

"Tahun 2023 ini sasarannya turun, hal ini karena angka stunting di Karawang juga mengalami penurunan," tuturnya.

Sementara itu, pada Selasa 14 Februari, Pemkab Karawang menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Penghargaan ini diberikan atas keseriusan Pemkab Karawang dalam program penurunan stunting.

Penghargaan tersebut diberikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan diterima oleh Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh SE yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Karawang.