Bagikan:

BANJAR - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan melakukan konservasi sebanyak 110 jenis anggrek spesies di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam, Kabupaten Banjar.

“Karena keberadaan anggrek spesies cukup langka, kita lakukan konservasi di Tahura,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tahura Sultan Adam Dishut Kalsel Ainun Jariah dikutip ANTARA, Rabu 21 Juni.

Ia mengungkapkan semula hanya ada sekitar 58 spesies anggrek Meratus yang dieksplorasi dari 24 desa sekitar Tahura.

“Sekarang sudah ada seratus lebih anggrek spesies yang kita konservasi di Taman Tahura Sultan Adam,” ucapnya.

Ainun menyebutkan Taman Konservasi Anggrek tersebut pertama kali dibangun pada 2021. Tahura Sultan Adam memiliki fungsi sebagai kawasan pelestarian alam yakni hewan dan tumbuhan.

Dia mengatakan pula, Dishut Kalsel melibatkan beberapa mitra yakni perusahaan dalam pembangunan taman anggrek termasuk pengadaan kelengkapan sarana dan prasarana.

Ainun juga menuturkan pemeliharaan taman anggrek melibatkan para petugas dan penjaga di Tahura Sultan Adam.

Ia mengungkapkan keberadaan konservasi anggrek tersebut merupakan salah satu bagian penting dari situs Geopark Meratus yang digencarkan oleh Pemerintah Kalsel.

Geopark Meratus memiliki tujuan untuk mewujudkan pelestarian geologi, keanekaragaman hayati dan keragaman budaya dalam rangka terciptanya kemakmuran, kesejahteraan dan keberlanjutan hidup masyarakat Kalsel, serta berdaya saing internasional.

Ainun menyatakan Tahura menjadi lokasi strategis pelestarian anggrek tersebut karena memiliki peran, fungsi serta sejarah untuk mengenalkan Kalsel ke kancah nasional hingga mancanegara.

“Di Tahura banyak keanekaragaman hayati yang sudah kita pelihara dan budidaya,” ujarnya pula.

Ia mengungkapkan Tahura Sultan Adam memiliki luas sebanyak 113 ribu hektare yang mencakup Kabupaten Banjar dan sebagian wilayah Kabupaten Tanah Laut.

Dia berharap dengan adanya Geopark Meratus, media dapat menginformasikan Tahura Sultan Adam merupakan salah satu “geosite” penghasil anggrek spesies langka di Kalimantan Selatan.